FOTO BERSAMA – Tim juri Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Kementerian Desa, dan Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) foto bersama tim YPMAK, serta para guru dan murid SD YPPK Santo Yosep Tipuka usai melakukan peninjauan pada Rabu (11/6/2025).
TIMIKAEXPRESS.id – Tim juri Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Award 2025 yang digelar Kementerian Desa dan Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF), menyamangi tiga sekolah Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) di Timika, Rabu (11/6/2025).
Kunjungan tersebut sebagai tindaklanjut keikutsertaan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) dalam ajang CSR dan PDB Award 2025 kategori program bantuan guru kontrak di YPPK.
Tiga sekolah yang disambangi, yaitu SD YPMAK Tilemans Mware, SD YPPK Santo Yosep Tipuka, dan SD YPPK Terang Kristus Kaugapu.
Hendhaothe Watory selaku Wakil Direktur (Wadir) Bidang Pemantauan dan Evaluasi Program YPMAK kepada mitra media YPMAK menerangkan, kunjungan tim juri CSR dan PDB Award 2025 merupakan tindaklanjut keikutsertaan YPMAK dalam ajang ini.
“Jadi, kunjungan tim juri sebagai tindaklanjut hasil wawancara Ketua Pengurus YPMAK, Wakil Ketua Program dan Deputi YPMAK di Jakarta beberapa waktu lalu, sehingga tim juri turun langsung ke lapangan untuk meninjau sekaligus memastikannya sebagaimana paparan yang disampaikan tim pengurus di Jakarta,”ungkap Hendhaothe.
Pasalnya, hasil monitoring ini akan dibawa ke Jakarta untuk diverifikasi dan menetapkan apakah YPMAK layak mendapatkan penghargaan, baik secara lembaga maupun pribadi.
Dalam ajang ini, YPMAK mengajukan empat program yang dijalankan, namun hanya dua yang lolos, yaitu program kampung sehat dan guru kontrak.
Sementara, Sari Arta Uli Aritonang MM selaku Koordinator Fasilitasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi dan Sosial Budaya Dit PSPDP Ditjen PDP), mengatakan dari hasil tinjauan dan wawancara bersama para guru selaku tenaga kontrak, ternyata dibalik ini ada manfaat yang sangat besar sekalipun tantangan begitu besar pula.
Terutama masyarakat dan anak-anak terkait dengan kondisi sosial yang mereka hadapi.
Namun yang membuat kagum, yakni ada banyak program strategis atau pun mekanisme percepatan yang dilakukan membuat anak-anak akhirnya mengikuti pendidikan dengan baik.
“Jadi program guru kontrak ini sangat bagus karena menjawab pelayanan sosial, terutama masalah pendidikan, yang mana diketahui bahwa pendidikan adalah kunci dari kemajuan bangsa Indonesia,” serunya.
Lebh lanjut, kata Sari, untuk yayasan sendiri ada beberapa masukan atau rekomendasi terkait dengan pendalaman materi, peningkatan SDM, agar para guru bisa memanage pendidikan mulai dari jenjang TK,SD hingga SMP.
“Kalau itu bisa dilakukan sejak dini, pastinya akan memberikan dampak yang sangat besar. Kami sampaikan terima kasih kepada YPMAK, Keuskupan Timika dan para mitra YPMAK yang sudah memberikan kontribusi besar dalam mendukung pendidikan di Mimika,” katanya.
Menurut Sari, Kementerian Desa dan ISSF memberi support terhadap apa yang sudah dilakukan YPMAK.
Disamping itu, Nurul Iman (Panitia ISSF) mengatakan, pola pembelajaran yang diterapkan di YPPK dinilai sangat unik, karena dilihat dari sisi keterbatasan para siswa yang mana harus ada intervensi lain agar mereka bisa bersekolah.
“Dari sekian banyak tempat di Indonesia yang kami kunjungi, disinilah yang paling unik, bawasannya para guru yang harus menghampiri murid untuk mengajak dan membawa mereka ke sekolah. Ini bukti nyata bahwa pendidikan menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan, sehingga harus didorong agar cita-cita menjadi bangsa yang maju bisa tercapai,” demikian Sari. (eno)
Tinggalkan Balasan