Naufal Rizqie Juara Lomba Cerita Rakyat Tingkat SD
TUNJUKKAN- Alfrida Palullungan, Sekertaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah bersama Naufal Rizqie Karangsari saat menunjukkan piagam penghargaan di Hotel Horison Ultima Timika, Jalan Hasanuddin, Selasa (20/6). (FOTO : ELISA/TimeX)
TIMIKA, TimeX
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika menutup semua rangkaian kegiatan lomba bercerita cerita rakyat yang dilaksanakan selama dua hari sejak Senin-Selasa (19-20/6), yang dipusatkan di Hotel Horison Ultima Timika, Jalan Hasanuddin.
Dalam lomba tersebut, juara pertama diraih oleh Naufal Rizqie Karangsari dari SD Katolik Santa Maria dengan judul Asal Mula Timun Wama, dengan perolehan 2.509 poin.
Juara kedua diraih Angelina Marisa Party, dari SD Sion dengan judul cerita Legenda Timun Mas, dengan perolehan 2.479 poin. Selanjutnya juara ketiga diraih Frederika Termas dari SD Inpres Koperapoka I dengan membawakan cerita Legenda Kawah Sikidang, dengan perolehan 2.473 poin.
Sementara untuk juara harapan satu diraih Avrily Paskia dari SD Yosua, yang membawakan cerita Timun Emas dengan perolehan 2.443 poin, disusul Fransiskus Mukin dari SD Negeri 4 Mimika, dengan cerita Asal Mula Burung Cendrawasih, dengan perolehan 2.443 poin, dan harapan tiga diraih Fransisko Abeiel Alua dari SD YPPK Waonaripi, membawakan cerita Asal Mulanya Burung Cendrawasih dengan perolehan 2.386 poin.
Kegiatan diikuti oleh 50 peserta dari berbagai Sekolah Dasar dan Madrasah.
Alfrida Palullungan, Sekertaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah dalam sambutannya mengatakan, peserta dari berbagai sekolah yang mengikuti lomba bercerita cerita rakyat ini luar biasa. Tentunya anak-anak ini mempunyai talenta khusus dan kemampuan khusus yang belum tentu dimiliki oleh orang dewasa.
Karena selama lomba, anak-anak ini bisa membawakan cerita rakyat dengan kemampuan yang luar biasa, dan cara menyampaikan narasi sangat baik.
Alfrida mengatakan, anak-anak yang diutus oleh pihak sekolah tentu memiliki guru yang hebat, karena telah mendidik anak-anak ini dengan baik.
Pesan saya, anak-anak harus seimbang dalam pelajaran di sekolah, agar kedepannya dapat membanggakan,” katanya.
Sementara itu Nova Oktavia, berpesan agar kepada peserta yang belum mendapatkan juara, tidak patah semangat. Karena hanya dengan tampil saja sudah menjadi juara, karena memiliki keberanian, semangat dan kemauan untuk dapat tampil dalam lomba ini.
Awam Prakoso selaku dewan juri dalam kesempatan yang sama mengatakan, bercerita juga sebagai langkah komunikasi persuasif yang dapat dengan mudah menyampaikan pesan yang bermakna kepada pendengar.
Cerita itu adalah sebuah nasehat yang tidak murni, artinya anak jika dinasehati secara langsung biasanya mereka malas mendengarkan, namun melalui cerita itu terkesan mereka menerima sehingga dapat dimengerti.
“Peserta yang mengikuti lomba bercerita cerita rakyat ini sangat luar biasa, saya berharap agar kedepannya adik-adik ini bisa menjadi pendongeng dan duta terbaik,” tutupnya. (kay)