Evaluasi Smart City, Diskominfo Gelar FGD
DISKUSI- Tampak Saat dibagi beberapa kelompok untuk dilakukan diskusi FGD di Hotel Horison Ultima, Selasa (30/5) (FOTO: Astrid/TimeX)
TIMIKA, TimeX
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) Untuk kepentingan keberlanjutan masterplan smart city versi 1.0 ke versi 2.0, serta pengembangan dan pengelolaan ekosistem kabupaten/kota cerdas, di Hotel Horison Ultima, Selasa (30/5).
Program smart city dimulai pada Tahun 2017 di Mimika. Dalam perjalanannya dievaluasi untuk pengembangan smart city lima tahun ke depan.
Menyadari smart city ini bukan saja tugas dari Diskominfo, tetapi harus melibatkan peran serta masyarakat agar Mimika menjadi tempat tinggal yang menyenangkan bagi masyarakatnya dan tempat yang nyaman bagi siapa saja yang datang ke kota ini, maka untuk mengaplikasikanya, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta dukungan media massa di Timika dilibatkan dalam FGD.
Untuk kepentingan ini, sejumlah OPD bersama dengan media cetak dan elektronik di Timika dibagi dengan 6 desk dimensi smart city yakni smart goverment, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment untuk memberikan masukan dan ide smart bagi kemajuan daerah ini sebagai kota cerdas.
Ir. Windy Gambetta, MBA dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB), yang juga pembimbing gerakan menuju 100 Smart City Kemenkominfo untuk Kabupaten Mimika mengatakan untuk menjadi kota cerdas atau pintar, juga dibutuhkan sumber daya birokrasi dan masyarakatnya yang harus siap berdampingan dengan teknologi. Selain itu ada juga dukungan infrastruktur yakni layanan internet, didukung kebijakan publik.
Narasumber kegiatan FGD kali ini yaitu Dr. techn. Wikan Danar Sunindyo, ST, MSc, Ir. Windy Gambetta, MBA. Adi Mulyanto, ST MT. Dan Doddi Septian serta Nofandi Surya, dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB), yang juga pembimbing gerakan menuju 100 Smart City Kemenkominfo untuk Kabupaten Mimika.
Windy Gambetta menyebutkan bahwa hasil evaluasi smart city versi 1 di Mimika yang sudah berjalan selama ini ada sisi positif, karena sudah memiliki masterplan. Namun, smart city versi 1 ini belum berjalan dengan maksimal karena belum semua OPD berpartisipasi atau terlibat dalam program smart city dan kegiatannya belum terpadu.
“Bisa dikatakan bahwa Mimika Smart City versi 1.0 masih terbatas dan belum optimal,”ungkapnya.(ine)