Berita TimikaPENKES

Dinkes Sebut Penyakit Kulit di Timika Akibat Perilaku Masyarakat

Reynold Ubra (FOTO: YOSEF/TIMEX)

TIMIKA, TimeX

Terkait adanya laporan masyarakat tentang penyakit kulit di Kampung Ohotya Distrik Mimika Timur Jauh, Reynold Ubra, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika mengatakan hal tersebut akibat perilaku masyarakat. Dikatakan, masalah penyakit kulit di Mimika bukan saja terjadi di wilayah pesisir melainkan banyak tersebar di wilayah perkotaan dan pegunungan.

“Penyakit di Mimika baik itu di perkotaan,  maupun di pesisir dan gunung selalu menjadi isu. Penyebabnya adalah perilaku masyarakat dan kurangnya ketersediaan air bersih,” kata Reynold Ubra saat diwawancara di Hotel Swiss Belinn,  Rabu (14/6).

Ia juga membantah, penyakit kulit yang dilaporkan masyarakat bukan karena dampak dari Tailing Freeport.

“Itu berawal kebiasaan masyarakat yang tidak hidup bersih, kemudian timbul gatal-gatal lalu digaruk akhirnya menjadi luka biasa,” jelasnya.

Terkait kasus penyakit kulit yang menyerang kurang lebih 50 anak di Ohotya, ia mengaku tidak mengetahuinya karena tidak ada data pasti yang disampaikan oleh masyarakat.

“Laporan 50 kasus itu saya tidak tahu. Itu kasus terjadinya sekali langsung 50 itu atau dikumpulkan dari tahun berapa. Jika ada ada 50 orang datanya mana, laki-laki berapa, perempuan berapa, umur berapa,” jelasnya.

Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendapatkan laporan dari masyarakat ada sekitar 50 anak di kampung Ohotya terserang penyakit kulit. Mendapatkan laporan tersebut KPAI langsung memastikan ke kampung Ohotya terkait kebenaran laporan masyarakat tersebut.

“Kami sudah ke lokasi memastikan dan melihat secara langsung kondisi anak anak disana seperti apa, hasilnya kami bawa ke Pemerintah untuk sama sama kami mencari solusi,” kata Sylvana.

KPAI meminta pemerintah melihat hal ini dengan serius. Pemerintah segera melakukan penanganan, selanjutnya mencari tahu masalah yang sebenarnya untuk dicarikan solusinya.

“Kami berharap ada perbaikan dari pemerintah terutama untuk masalah kesehatan anak anak,” katanya. (acm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button