TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Wakil Ketua Organisasi Kemasyarakatan Intelektual Amungme (OKIA) Kabupaten Mimika, Anthonius Tapipea, ST, meminta semua pihak tidak mengintervensi kebijakan internal PT Freeport Indonesia (PTFI), menyusul munculnya dukungan terhadap figur tertentu untuk posisi Presiden Direktur (Presdir)  perusahaan tersebut.

Menurut Anthonius, dukungan yang datang dari sejumlah kalangan dan lembaga representatif  Orang Asli Papua (OAP) merupakan bagian dari dinamika publik yang wajar.

Namun, ia menegaskan, proses pengambilan keputusan di perusahaan harus tetap berjalan sesuai mekanisme internal.

“Wajar saja jika ada figur yang mendapat simpati, tetapi sejauh ini belum ada tanggapan resmi dari manajemen maupun pemegang saham sebagai otoritas pengambil kebijakan tertinggi,” ujarnya kepada Timika eXpress, Selasa (4/11).

Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang menggunakan isu tersebut untuk kepentingan tertentu.

“Kami mengajak semua pihak tidak mengatasnamakan orang Papua untuk menekan perusahaan. Saat ini Freeport masih berduka pasca insiden longsor, biarlah manajemen fokus pada pemulihan,” tegasnya.

Anthonius menambahkan, jika posisi Presiden Direktur benar-benar dibuka secara resmi, setiap putra-putri Papua berhak mengikuti seleksi sesuai kriteria perusahaan.

“Silahkan anak-anak Papua ikut secara terbuka sesuai prosedur. Itu hak semua warga negara,” katanya.

Ia juga menilai hubungan antara PTFI, pemerintah pusat, daerah, serta lembaga adat Suku Amungme dan Suku Kamoro selama ini berjalan baik, termasuk melalui berbagai program tanggung jawab sosial yang dirasakan masyarakat sekitar tambang.

“Ada anak-anak Papua yang punya karir bagus dan memenuhi syarat di internal perusahaan. Kami harap mereka diberi kesempatan menempati posisi strategis,” pungkasnya.

Anthonius menegaskan, OKIA mendukung penuh keputusan manajemen PTFI sepanjang dijalankan sesuai kriteria perusahaan.

“Kami mendukung keputusan yang diambil secara profesional dan sesuai aturan demi keberlanjutan perusahaan,” tutupnya. (*/)