Penamatan 26 Murid TK Miracle School, Bram Raweyai: Jadilah Generasi yang Baik dan Berakhlak
MENYERAHKAN – Abraham Raweyai, pendiri Miracle School menyerahkan ijazah kepada salah satu anak pada prosesi penamatan yang dilangsungkan ball room Hotel Cenderawasih 66, Senin (12/6) (FOTO: Astrid/TimeX)
TIMIKA,TimeX
TK Miracle School yang dinaungi Yayasan Pondok Pemulihan, pada Senin (12/6) menggelar prosesi penamatan dan pelepasan 26 anak TK B Angkatan ke-VII Tahun Anggaran 2022-2023.
Prosesi penamatan dan pelepasan digelar di Ball Room Hotel and Resto Cenderawasih 66 dengan mengusung tema “Maka Ia akan Memberikan Kepadamu Apa yang Diinginkan Hatimu (Mazmur 37:4b).
Gelar acara penamatan ditandai dengan pemindahan toga dan penyematan medali, serta penyerahan ijazah dan hadiah dari anak-anak kepada masing-masing orang tua.
Abraham Raweyai selaku Pendiri Miracle School dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terima kasih kepada seluruh orang tua karena telah mempercayakan Miracle School untuk mendidik anak-anak mereka.
Ia pun berharap, Miracle School ke depan semakin berguna dalam membangun generasi yang baik dan berakhlak di tanah Amungsa.
Menurut Bram kerap ia disapa, katanya bicara terkait sekolah bukan semata hanya pengembangan akademik, tetapi lebh dari itu membentuk akhlak peserta didik.
“Kita tahu sekarang banyak sekali anak-anak yang pintar, tetapi moralnya kurang bagus. Makanya pendidikan iman dalam membentuk akhlak anak merupakan hal utama yang diterapkan di Miracle School,” ujarnya.
Pada kesempatan itu pula, Bram juga menyampaikan terima kasih kepada kepala sekolah serta para guru Miracle School yang sudah mendedikasikan sebagian hidup untuk mendidik anak-anaknya sebagai generasi penerus bangsa.
“Pesan saya mari kita tetap bergandengan tangan dan bekerjasama agar bisa lebih kuat ke depannya. Mudah-mudahan yang kita perbuat bisa berguna bagi banyak orang di Timika. Saya tidak bisa jalan sendiri, dan butuh kerja sama gereja, sekolah dan guru-guru agar kita bisa berguna di tanah Papua khususnya di Timika,” tadasnya.
Sementara itu, Pdt. Hengky Putong, Ketua Yayasan Pondok Pemulihan Miracle School, menyampaikan inti acara penamatan dan pelepasan adalah ibadah pengucapan syukur.
Karenanya, firman Tuhan (Petrus 2-1), mengajak kita membangun pendidikan dimulai dari pondasi yang benar, apalagi Miracle School merupakan sekolah kristen.
“Dalam firman itu dikatakan iman harus ditambahkan dengan pengetahuan dan kebajikan. Kebajikan juga harus ditambahkan dengan pengendalian diri, kesalehan dan kasih kepada sesama atau semua orang. Artinya, pendidikan itu bukan hanya soal intelektual, tapi bagaimana kita membentuk karakter anak-anak, sehingga ke depannya tidak ada krisis kasih. Artinya, selain intelektual, anak-anak kita juga harus punya moral dan budi pekerti yang baik,” jelasnya.
Diungkapkan, anak-anak tentunya memiliki cita-cita yang berbeda, maka melalui penekanan pendidikan iman, ini akan sangat membantu anak-anak menemukan potensi dan tujuan hidup mereka.
“Saya percaya cita-cita luhur ini diturunkan Tuhan kepada anak-anak, sehingga kita tinggal membantu mewujudkannya,” demikian Pdt. Hengky. (ine)