MUBAZIR – Pasar SP4 yang sudah menahun dibangun dan dibiarkan mubazir. (FOTO:ISTIMEWA)
TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh aktivitas pasar.
Sayangnya, banyak pasar tradisional yang ada di Mimika, namun tidak seluruhnya aktif digunakan.
Hal ini diakui Petrus Pali Amba selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Mimika.
Ia mengakui, dari banyaknya pembangunan pasar yang tersebar di sejumlah titik di Kota Timika dan sekitarnya, ini direalisasikan atas usulan distrik dan masyarakat, dan tidak sepenuhnya inisiatif dinas terkait.
“Yang kita sayangkan, setelah usulan diakomodir dan pasarnya kita bangunkan, kendala sekarang yang dihadapi setelah gedung pasar dibangun, masyarakat sendiri yang tidak mau menempati,” kata Petrus Pali Amba kepada awak media di Hotel Cartenz, Kamis (13/7).
Meski demikian, ia mengaku tetap memperhatikan pasar-pasar tersebut, dimana pihaknya pun berusaha agar pasar yang tidak aktif bisa kembali difungsikan.
Ia menyebut ada beberapa pasar di Mimika yang tidak aktif seperti Pasar SP 4, Kwamki Narama, SP 7, Mapurujaya, dan Pasar SP 5.
Dari banyaknya pasar yang tidak aktif, lanjut Petrus, untuk tahun ini pihaknya tidak menerima usulan pembangunan pasar, baik dari masyarakat maupun distrik.
“Tahun ini, kita tidak ada pembangunan pasar, kecuali pembenahan pagar dan tempat parkir di Pasar Mapurujaya,” katanya.
Disamping itu, pihaknya terus mendorong pemeritah distrik agar ikut berperan aktif mengimbau para penjual maupun pedagang di sekitar lokasi pasar untuk menempati dan mengaktifkan pasar yang dibiarkan mubazir.
“Kalaupun misalnya pasar itu tidak bisa beroperasi setiap hari, mungkin bisa di hari-hari tertentu, apakah dua hari seminggu atau sekali seminggu, intinya pasar yang sudah dibangun pemerintah untuk kepentingan masyarakat itu difungsikan sesuai peruntukannya,” demikian Petrus. (acm)
