BERADA: Dua pemandu wisata pendakian saat berada di Puncak Cartenz dan membentangkan bendera berlogo YPMAK (FOTO: ISTIMEWA-YPMAK)

TIMIKAEXPRESS.id – Pemandu wisata binaan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) berhasil mengantarkan pendaki asal Nepal mencapai Puncak Cartenz (Carstensz Pyramid), salah satu puncak tertinggi di Indonesia yang masuk daftar Seven Summits.

Wakil Ketua Bidang Program YPMAK, Fery Magai Uamang, mengatakan keberhasilan tersebut menjadi capaian membanggakan sekaligus bukti nyata hasil pembinaan ekonomi masyarakat yang kini mulai merambah sektor pariwisata alam.

“Selama ini YPMAK fokus pada program pemberdayaan ekonomi berbasis kampung dan Pokja. Kini kami melihat potensi besar di sektor pariwisata, terutama pendakian gunung. Karena itu, kami mulai melatih anak-anak muda Papua agar bisa menjadi tour guide profesional,” jelas Fery, Senin (3/11).

Program pelatihan pemandu wisata ini dilaksanakan bekerja sama dengan PT Wisata Pendakian Nemangkawi, yang memberikan pelatihan mengenai teknik pendakian, keselamatan, dan pelayanan wisata.

Setelah mengikuti pelatihan intensif di kawasan Trans Nabire, para peserta kemudian dipercaya mendampingi tim pendaki dari Nepal menuju Puncak Cartenz.

“Puji Tuhan, mereka berhasil mengantar pendaki ke puncak dengan selamat. Mereka juga mengibarkan bendera Merah Putih dan bendera YPMAK di puncak. Ini bukti bahwa anak muda Papua mampu bersaing di tingkat internasional,” ujar Fery bangga.

Fery menambahkan, capaian tersebut tidak hanya membanggakan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di wilayah pegunungan.

“Setiap wisatawan yang datang membawa dampak ekonomi bagi masyarakat. Anak-anak muda yang kami latih kini bisa berpenghasilan sendiri sebagai pemandu pendakian,” katanya.

Saat ini, lebih dari 30 anak muda Papua telah mengikuti pelatihan, dan 10 di antaranya sudah memiliki lisensi resmi serta berpengalaman mendampingi ekspedisi pendakian ke Puncak Cartenz.

Ke depan, YPMAK akan memperluas pelatihan ke wilayah Aroanop, Hoeya, Jila, dan sekitarnya, agar semakin banyak generasi muda yang berperan dalam pengembangan wisata alam Papua.

“Gunung-gunung di Papua bukan hanya keindahan alam, tapi juga sumber masa depan. Kami ingin anak-anak muda Papua menjadi garda terdepan dalam menggerakkan wisata dan ekonomi daerah,” pungkas Fery. (*/)