SLB Mimika Lulus Program Sekolah Penggerak Tahap III
TABUH TIFA – Ausilius You, Plh. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Tengah didampingi Sunardin, Kepala Sekolah SLB saat menabuh tifa menandai dimulainya kegiatan IHT pada Sabtu (8/7). (FOTO :YOSEF/TIMEX)
TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Mimika menggelar In House Training (IHT) atau pelatihan kepada para tenaga pendidiknya usai berhasil lulus dalam program Sekolah Penggerak Tahap ke-III di Kantor SLB Negeri Mimika, Sabtu (8/7).
Kegiatan IHT dibuka langsung oleh Ausilius You selaku Plh. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Tengah.
Melalui sambutan tertulis Dr. Ribka Haluk, Pj. Gubernur Papua Tengah yang dibacakan oleh Ausilius You, mengatakan sebagai provinsi baru, pihaknya ingin melihat secara langsung kondisi SLB Negeri Mimika.
“Sebenarnya Pj. Gubernur Papua Tengah ingin lihat langsung, tapi adanya kunjungan Presiden Indonesia ke Jayapura, sehingga saya diminta untuk mewakili,” ujarnya.
Dikatakan, mengacu Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI tentang program sekolah penggerak, ini merupakan upaya pemerintah untuk melanjutkan, dan mengembangkan kebijakan peningkatan juga pemerataan mutu pendidikan.
“Program ini mendorong satuan pendidikan melakukan transformasi (perubahan) diri untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah kemudian imbasnya ke sekolah lain untuk peningkatan mutu,” katanya.
Secara umum, lanjut You kerap ia disapa, perubahan pembelajaran untuk meningkatkan mutu diharapkan dapat meningkatkan capaian hasil belajar, baik dari aspek kompetensi kognitif maupun non kognitif sehingga terwujud profil pelajar Pancasila.
“Program sekolah penggerak secara umun memuat orientasi program, dan pelatihan pengenalan platfrom merdeka belajar, referensi kurikulum merdeka, pembelajaran, juga asestmen serta pemahaman capaian pembelajaran diikuti perangkat pembelajaran,” tandasnya.
Sementara itu, Sunardin, Kepala Sekolah SLB Negeri Mimika, mengatakan IHT digelar sebagai wujud Program Ketrampilan Pembinaan (PKP) guru saat pihaknya mengikuti seleksi sekolah penggerak.
“Di Mimika, untuk seleksi tahap ketiga kalau tidak salah ada lima sampai enam sekolah yang lolos menjadi sekolah penggerak. Puji Tuhan SLB Negeri termasuk salah satu dari sekian banyak sekolah yang daftar untuk bisa menjadi sekolah penggerak,” katanya.
Dijelaskan, sekolah penggerak hingga kini telah melahirkan tiga angkatan, yakni angakatan pertama yang lulus adalah SLB Negeri Pembina Jayapura, angkatan kedua SLB Negeri Adimha Merauke dan angakatan ketiga yang lulus SLB Negeri Mimika.
“Sebelum dimulai di tingkat sekolah ada empat orang yang mengikuti program pelatihan dan bimbingan PKP, diantaranya Pak Eddy selaku pengawas SLB, saya selaku kepala sekolah dan dua rekan guru kami,” jelasnya.
Adapun sebagai tim PKP, Sunardin dan rekan yang mengikuti kegiatan wajib mengimbaskan apa yang telah diperoleh dalam kegiatan tersebut kepada pengajar di SLB Negeri Mimika.
“Kelanjutan dari kegiatan PKP sebelum diterapkan di sekolah harus diimbaskan kepada para guru SLB Negeri Mimika, dimana sesuai arahan dari pihak kementerian, harusnya kami mengikutkan sekolah terdekat yang ada di Mimika, tetapi di tingkat pendidikan khusus yang ada hanya Mimika. Kami mau undang Nabire tapi terkendala pembiayaan,” ungkapnya.
Lanjut Sunardin, tidak ada dalam juknis soal pembiayaan, sehingga sekolah yang terdekat tanpa butuh biaya bisa diikutkan dalam kegiatan ini.
Selanjutnya, Eddy selaku Pengawas SLB Mimika, menambahkan, SLB Mimika telah ditetapkan sebagai sekolah penggerak setelah komite pembelajaran mengikuti pembelajaran selama 24 hari secara daring.
“Berdasarkan aturan sekolah diminta perwakilannya sebanyak empat antara lain guru yang memahami tentang kurikulum, guru BK, dan pelengkap adalah pengawas, kemudian hasilya BOS Kinerja juga sudah digulirkan sebesar Rp132 juta, nanti akan dilengkapi lagi oleh Provinsi Papua Tengah,” demikian Eddy. (acm)