Sehari Sampah di Mimika Capai 218,37 Ton
SAMPAH– Petugas kebersihan saat mengangkut sampah di Jalan Cenderawasih, Senin (17/7). (FOTO : ELISA/TimeX)
TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika mencatat volume sampah di Mimika kini mencapai 218,37 ton per hari.
Volume sampah yang dihasilkan ini terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Diketahui, kebanyakan sampah rumah tangga yang setiap harinya diangkut oleh petugas sampah di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Iwaka, Distrik Iwaka.
Aris Sampe Mambulu, Kepala Seksi Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika, mengatakan, setiap hari volume sampah bisa mencapai 218,37 ton atau 140 meter kubik.
“Ini mencakup ssampah rumah tangga, perkantoran, ssampah pasar, pusat perniagaan, fasilitas public, sampah kawasan dan lain-lain. Dalam proses pengangkutan sampah, DLH mengerahkan 168 petugas kebersihan dengan 20 armada, dan satu unit compactorf, serta satu unit road sweeper,” kata Aris kepada Timika eXpress di ruang kerjanya, Senin (17/7).
Meski demikian, lanjut Aris, armada yang ada dinilainya masih kurang dan belum maksimal dalam penanganan sampah di Mimika yang terus meningkat.
Namun, pihaknya tetap berupaya maksimal agar Kota Timika dan sekitarnya bersih dan bebas dari sampah.
Sayangnya, meski sudah ditetapkan waktu bagi warga untuk membuang sampah pada pukul 06.00 WIT sebelum diangkut petugas, namun kebanyakan warga belum mengindahkan.
“Ini yang jadi kendala kami, karena masih ada warga yang buang sampah melewati baktu yang sudah ditentukan. Apalagi tidak adanya pengawasan dari dinas terkait,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya menerapkan sistem shift bagi petugas pengangkut sampah, mulai pagi, siang, sore hingga malam hari.
“Kami terapkan sistem shift dengan tujuan agar sampah tidak menumpuk dan terlalu lama di TPS. Tapi ini juga kadang belum maksimal,” ujarnya.
Untungnya, pengelolaan dan penanganan sampah dengan sistem dumping di TPA Iwaka, ini lokasinya masih luas meski daerah rawa, sehingga sampah yang diangkut dimanfaatkan menimbun rawa-rawa yang ada. (kay)