Berita Timika

Plt Bupati Hadiri Pembukaan Penas KTNA

SUASANA – Tampak suasana saat pembukaan PenasĀ  KTNA di kota Padang, Sabtu (10/6) (FOTO: IST/TIMEX)

TIMIKA, TimeX

Pembukaan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XVI Tahun 2023 kali ini digelar di Pangkalan TNI Angkatan Udara Sutan Sjahrir Kota Padang pada Sabtu (10/6)

Penas KTNA XVI tahun 2023 bertemakan Memantapkan Penguatan Potensi Dan Posisi Tawar Komoditi Lokal Untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan Berkelanjutan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045.

Ajang tiga tahunan ini dihadiri Johannes Rettob, Plt bupati Mimika serta diwakili beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 179 peserta Penas.

Peserta terbanyak berasal dari Provinsi Sumut mencapai 1.790 orang, selanjutnya Riau mengirimkan 1.500 peserta, diikuti Kalimantan Timur sebanyak 1.391 peserta, Jambi 1.386 orang, Sumatera Selatan mengirimkan 1.156 utusan, dan Aceh sebanyak 1.135 peserta. Sementara dari enam provinsi di Papua tercatat peserta mencapai 1.083 orang.

Dr. Ir. Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada masyarakat Provinsi Sumatera Barat yang telah bersedia menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Penas KTNA XVI tahun 2023.

“Dengan mengucapkan Bismillah pada hari ini, Sabtu tanggal 10 Juni 2023, atas nama Presiden RI, Penas Tani dan Nelayan ke XVI tahun 2023, saya nyatakan dibuka,” katanya.

Ditandai dengan pemukulan gendang tabua oleh Menteri Pertanian RI, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si., MH, didampingi Gubernur Provinsi Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, SP dan Ketua KTNA Provinsi Sumbar, Ir. Aznal Zakri, sebagai tanda dibukanya Penas KTNA XVI tahun 2023.

Dilanjutkan penyerahan dan penyematan penghargaan Satya lencana Nara Katya dan Satya Lencana Pembangunan Menteri Pertanian RI kepada perwakilan Gubernur dan Wagub serta Walikota se-Indonesia.

Sebelumnya, Petrus Yumte, Pj Sekda Mimika mengatakan, keikutsertaan para penyuluh, petani dan nelayan serta UMKM diharapkan  bisa membawa perubahan bagi Mimika, dikarenakan Penas merupakan momen untuk belajar tentang teknologi yang digunakan dalam meningkatkan produktifitas di bidang pertanian, peternakan dan perikanan.

“Jadi, Penas ini memacu inovasi daerah. Di sana harus belajar teknologi, seperti bagaimana caranya kalau musim hujan atau kemarau cabe bisa tetap tumbuh subur. Sehingga kita tidak lagi bergantung dari daerah lain tapi kita bisa produktif dan menjadi pemasok ke daerah lain,” jelasnya.

Bukan hanya untuk belajar tapi Penas juga menjadi momen untuk promosi potensi daerah. Selain tambang, Mimika juga memiliki banyak potensi di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan.

Secara perlahan potensi ini mulai digarap dan dikembangkan. Seperti yang sudah dilakukan oleh UMKM yang bisa mengolah sagu jadi beras, mangrove jadi berbagai produk misalnya sabun, dodol, kue dan lainnya. (acm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button