FOTO BERSAMA – Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, foto bersama seluruh peserta kegiatan. (FOTO: IST/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, mengapresiasi sinergitas dan langkah strategis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua (KPw BI Papua) dan Bulog Nabire yang terlibat aktif dalam menekan dan menurunkan angka inflasi di wilayah setempat.
“Kami berterima kasih atas sinergi yang dibangun KPw BI Papua dan Bulog bersama Pemprov Papua Tengah dalam menekan inflasi,” ungkap Ribka Haluk, Senin (15/7).
Ia menerangkan, belum lama ini KPw BI Papua bersama Bulog dan Sekda Pemda Nabire melakukan audensi di ruang kerjanya.
Koordinasi dan sinergi ini dilakukan sebagai tindak lanjut terhadap inflasi di Papua Tengah yang tercatat mencapai 4,39% (yoy, per Juni 2024).
Selain itu, inflasi pada kota IHK Nabire tercatat hingga 6,21% (yoy), di atas tingkat inflasi nasional sebesar 2,51% (yoy, per Juni 2024).
“Banyak hal yang kami diskusikan, mulai dari permintaan agar kuota tol laut ditambahkan. Termasuk KPw BI Papua juga akan membantu mencari daerah penyuplai cabai, bawang merah, bawang putih dan tomat dari daerah lain,” jelasnya.
Ribka Haluk menerangkan, kondisi kebutuhan bahan pokok di Papua Tengah, khususnya di Nabire dan Mimika terus meningkat pasca pemekaran.
Hal ini mengakibatkan permintaan barang meningkat sementara persediaan (stock) terbatas.
“Kami juga telah menyampaikan kepada Bulog Nabire agar menjaga stock beras. Apalagi ini sudah memasuki tahun politik, yang biasanya akan banyak diselenggarakan kegiatan-kegiatan seremonial dan melibatkan banyak pihak,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Papua Tengah terus memantau pergerakan harga dan stock barang di pasar dan bersinergi dengan penyuplai barang maupun para pedagang serta semua pihak agar inflasi dapat ditekan.
“Kita akan berkeja keras untuk menurunkan angka inflasi di Papua Tengah. Kami juga bersyukur banyak pihak ikut terlibat dalam menekan laju inflasi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman menyampaikan sinergi pengendalian inflasi di Papua Tengah sebelumnya sudah dilakukan pada 18-19 April 2024 di Kabupaten Mimika.
Menyusul Rapat Koordinasi (Rakor) TPID Papua Tengah pada 7 Juni 2024 di Nabire.
“Upaya sinergi kali ini dilakukan dengan user experience penggunaan QRIS melalui kegiatan Bulog SIAGA (akSI Amankan harGA) pada 10-12 Juli 2024 di Pantai MAF.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendukung stabilisasi harga dan tercatat 149 transaksi dilakukan menggunakan QRIS, serta berhasil menyalurkan 1,2 ton beras SPHP, 237 liter minyak goreng, 401 kg gula pasir, dan 67 kg tepung terigu kepada masyarakat,” ungkap Faturachman dalam press release yang dikeluarkan KPw BI Papua, Senin (15/7/2024).
Faturacham mengatakan pasca pemekaran DOB Papua, peningkatan populasi serta aktivitas ekonomi di Papua Tengah memicu lonjakan kebutuhan pasokan pangan sehingga mendorong laju inflasi.
Dalam rangka menjawab tantangan tersebut KPw BI Papua melakukan diskusi penjajakan Kerja sama Antar Daerah (KAD) bersama distributor komoditas pangan di Nabire.
“Disamping itu diperolehnya informasi terkait kendala daerah yang dihadapi para distributor, yaitu efisiensi biaya kirim angkutan laut dan pembatasan kuota dan aspek administrasi dalam rangka optimalisasi penggunaan tol laut,” tuturnya. (acm)
Tinggalkan Balasan