Petani Mimika Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi
PUPUK – Tumpukan Pupuk Ponska di dalam gudang CV Sari Tani di Kelurahan Kamoro Jaya SP1, Timika, Sabtu (1/7) (FOTO: ELISA/TimeX)
TIMIKA,TIMIKAEXPRESS.id – Para petani sayur di Timika, Provinsi Papua Tengah, mengelhkan soal kelangkaan pupuk bersubsidi selama beberapa waktu belakangan ini hingga memicu turunnya produksi sayuran mereka.
Minimnya ketersediaan pupuk bagi para petani di Mimika yang dipasok melalui CV Sari Tani selaku distributor pupuk bersubsidi, ini juga mengakibatkan para petani tidak bisa menanam bibit sayuran dalam jumlah banyak.
Sumi, salah satu petani kepada Timika eXpress akhir pekan lalu, mengaku tidak cukup mampu membeli pupuk nonsubsidi lantaran harganya di Timika cukup mahal.
Dikatakannya, pupuk nonsubsidi jenis Ponska dijual Rp115 ribu per sak atau Rp2.300 per kilo.
Sedangkan pupuk nonsubsidi jenis NPK Pelangi Rp700 ribu per sak dan tidak mengalami kenaikan harga.
“Karena harga pupuk nonsubsidi mahal sehingga kami tidak mampu beli, apalagi harga jual sayur stabil dan tidak mengalami kenaikan signifikan,” ujarnya.
Terkait ini, Siti selaku Admin CV Sari Tani kepada Timika eXpress di gudang pupuk CV Sari Tani, tepatnya di belakang Stadion Wania Imipi SP1, Sabtu (1/7), mengungkapkan, penyaluran pupuk bersubsidi selama ini kepada para petani di Mimika mengacu pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), jga SK Bupati Mimika tentang pagu alokasi pupuk bersubsidi.
Namun, kata Siti, pupuk bersubsidi jenis urea, SP-36, ponska, ZA dan petroganik yang didatangkan dari Surabaya, ini tidak sebanding dengan RDKK dan SK pagu untuk Mimika.
Padahal, tingginya kuota kebutuhan pupuk bersubsidi sesuai RDKK yang ditelurkan kelompok tani di Mimika, ini tidak sebanding dengan yang didatangkan.
Siti menyebut, persediaan pupuk phonska kini sebanyak 92,45 ton, pupuk organik 18,52 ton, pupuk SP-36 sebanyak 20,65 ton, pupuk ZA 7,6 ton, dan pupuk urea 80 ton.
Dikatakan pula, adanya perpindahan produsen dari Pupuk Kaltim (PKT) ke PT Petrokimia Gresik, ini juga berdampak pada ketersediaan pupuk urea khususnya.
Sedangkan pupuk yang banyak dicari petani di Mimika saat ini adalah pupuk ponska.
Dari persediaan pupuk yang ada, kata Siti, pihaknya selaku distributor sudah mulai droping ke para pengecer di SP 4 dan Irigasi.
“Di SP 4 itu kita drop pupuk ponska 18,15 ton, pupuk organik 4,52 ton, dan SP-36 sebanyak 4,65 ton. Kalau di SP 4 itu ada dua pengecer, sedangkan di Irigasi,” demikian Siti. (kay)