Penjual Daging Babi Keluhkan Sepi Pembeli
MEMBELI – Tampak warga hendak membeli daging babi di Pasar Sentral, Rabu (5/7). (FOTO: ELISA/TimeX)
TIMIKA,TIMIKAEXPRESS.id – Dorkas Limbing salah seorang penjual daging babi di Pasar Sentral mengeluhkan sepi pembeli sejak beberapa bulan terakhir.
Menurutnya, penjualan daging babi mengalami penurunan sehingga tak jarang mereka menurunkan harga.
“Biasanya kami menjual Rp100 ribu per kilo. Tapi kalau tidak ada yang beli kami turunkan harga menjadi Rp90 ribu per kilo. Sedangkan tetelan yang telah dipotong kecil-kecil dijual dengan harga Rp50 ribu,” kata dia saat ditemui Timika eXpress di Pasar Sentral, Rabu (5/7).
Diakuinya, stok daging babi hanya disediakan satu ekor babi setiap harinya. Dan jika dalam terjual habis maka pedagang akan mencari satu ekor babi lagi untuk dipotong.
“Jadi untuk penjualan daging babi kami dibatasi. Dimana sehari hanya dua ekor saja tidak boleh lebih,” jelasnya.
Ia berharap, kedepannya permintaan daging babi bisa kembali meningkat.
“Tentunya kami harapkan penjualan daging babi tidak kurang dari Rp100 ribu,” ujarnya.
Sementara itu Simon penjual daging babi lainnya menambahkan, meskipun stok daging ada namun permintaan sangat menurun. Hal ini lantaran banyak penjual daging babi yang berada di luar pasar.
“Di Pasar Sentral, ketersediaan daging serta kesehatan tetap dikontrol oleh Dinas Kesehatan Hewan. Karena setiap pemotongan harus diuji terlebih dahulu. Rata-rata menjual dengan harga yang sama seperti tetelan Rp50 ribu per tumpuk, jeroan Rp70 ribu dan tulang Rp 80-120 ribu,” ujarnya. (kay)