Komunitas Sagu Jiwa Catat 200 Lebih ODGJ di Mimika
Herlina Suebu (FOTO : ELISA/TimeX)
TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Kota Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah yang dijuluki ‘Kota Dollar’, ternyata masih dihantui berbagai persoalan kemanusiaan.
Keberadaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang jumlahnya mencapai ratusan orang itu membuat Timika menjadi rawan karena mereka (ODGJ) kadang menggangu dan meresahkan orang lain di tempat umum.
Herlina Suebu, Ketua Komunitas Sadar Gangguan Jiwa (Sagu Jiwa) Kabupaten Mimika, kepada Timika eXpress, Jumat (7/7), mengatakan, pihaknya mencatat ada 200 lebih ODGJ di Mimika kini.
Dari jumlah tersebut, pemuda-pemudi yang tergabung dalam komunitas Sagu Jiwa intens melakukan berbagai aksi nyata, yaitu mendampingi dan melayani hak-hak ODGJ yang selama ini terabaikan.
Adapun 200 lebih ODGJ yang didata komunitas Sagu Jiwa, kebanyakan ada di Kota Timika, Kelurahan Kwamki Baru, juga di beberapa wilayah pesisir Mimika.
“Dari jumlah 200 lebih ODGJ yang kami data, kebanyakan perempuan,” ujar Herlina.
Dikataka pula, faktor penyebab ODGJ dominan karena tekanan batin akibat berbagai persoalan.
“Yang kami sayangkan, ODGJ ini mereka punya keluarga, tapi tidak sedikit keluarga yang meninggalkan atau mengasingkan mereka. Ini yang kami komunitas ikut prihatin dan mengajak semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat Mimika supaya lebih peka terhadap ODGJ agar mereka pun mendapat perhatian dan dilindungi,” serunya.
Herlina pun mengungkapkan, kendala yang dihadapi selama ini ketika mengantar ODGJ ke rumah sakit, oleh petugas medis tidak langsung ditangani, padahal kesehatan mental mereka terganggu dan bisa membahayakan bahkan meresahkan pasien lain.
“Ini yang kami minta ada penanganan khusus dan jadi prioritas untuk meminimalisir jumlah ODGJ di Mimika,” pungkasnya. (kay)