PENKES

Disnak Imbau Peternak Waspada Demam Babi Afrika

TERNAK – Ternak babi milik warga yang berada di Jalan Pattimura pada Rabu (12/7). (FOTO: ELISA/TimeX)

TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak) Kabupaten Mimika kembali mengeluarkan imbauan kepada peternak dan masyarakat guna mengantisipasi penyebaran virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.

drh. Bakti Erma Surfani, Bidang Kesehatan Hewan Disnak saat ditemui Timika eXpress Rabu (12/7) mengatakan, ASF merupakan penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar.

Adapun tanda-tanda klinis ASF diantaranya kemerahan bagian perut, dada dan scrotum, di area berdarah, demam 41 derajat celcius, pendarahan kulit sianosis, babi menjadi tertekan dan sulit bernapas.

Penyebabnya dapat melalui kontak langsung, serangga, pakaian, peralatan pergerakan, kendaraan dan pakan yang terkontaminasi.

Katanya, yang jadi poin lagi atau titik perhatian kita adalah penyakit ini belum ada obat dan vaksinnya, dan langkah satu-satunya hanya bisa dicegah dengan upaya adalah hewan ternak, maupun daging dan produk olahan itu tidak boleh masuk ke Mimika.

Salah satu contoh, dendeng, sosis dan produk makan lainnya, sebelum masuk di Mimika harus melalui karantina terlebih dahulu. Sementara untuk hewan peliharaan seperti kucing, anjing tidak boleh masuk.

Adapun pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya, ternak babi setiap hari harus disemprot dengan desinfektan kemudian bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke peternakan babi.

Ternak babi diberikan makanan yang baik dan cukup dan yang terakhir menjaga kebersihan peternakan babi

drh. Bakti mengatakan, jika terdapat gejala- gejala pada babi masyarakat bisa langsung melaporkan ke Disnak untuk dilakukan isolasi kepala ternak agar tidak menularkan virus ke hewan peliharaan lainnya,” pungkasnya. (kay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button