Reynold Ubra (FOTO: YOSEF/TIMEX)
TIMIKA, TimeX
Reynold Ubra, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika mengatakan, pada Tahun 2023 target Balita yang akan ditimbang dan diukur adalah 10 persen dari penduduk Mimika atau 31.625 balita. Sedangkan Lokus penimbangan dan pengukuran balita sekitar 54.
Dikatakan, ada dua versi data stunting di Mimika, yakni dari Kementerian Kesehatan melalui hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang menyebutkan jika status stunting Mimika tinggi sekitar 33 persen, namun menurutnya data tersebut tidak tepat karena unit analisanya adalah per provinsi sehingga pembandingnya haruslah provinsi.
“Kami akan bertemu dengan Kementerian Kesehatan Indonesia untuk memberikan klarifikasi terhadap data SSGI itu. Jadi, sampai April 2023 dari 18.000 anak balita yang kami timbang angka stuntingnya 7,5 persen,” katanya.
Lanjutnya, pada Tahun 2022 lalu dari 10.000 anak yang ditimbang prevalensi stunting sekitar 12 persen, namun berdasarkan hasil E-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dari 24.000 lebih anak yang ditimbang, angka stunting sekitar 7,6 persen, sehingga ada tiga kontrol data untuk melakukan klarifikasi kepada data SSGI.
Sementara itu, Johannes Rettob, Plt Bupati Mimika menekankan pentingnya pendataan dan pemetaan kasus stunting di Mimika
’’Jadi, sesudah kita ketahui jumlahnya, kita evaluasi ulang lagi dari semua OPD terkait karena kita butuh masukan dari semua pihak dalam menurunkan angka stunting di Mimika,’’ tutupnya. (acm)
