TANAM – Yemes Etrenki, Kepala Kelurahan Karang Senang bersama kader malaria saat menaman serai (sereh) merah di lahan warga RT 27 Kelurahan Karang Senang SP 3, Kamis (6/7). (FOTO: IST/TIMEX)
TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – SSR Santo Petrus SP-3 Program Malaria Perdhaki (Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia) bekerjasama sama dengan kader malaria dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika menaman serai (sereh) merah di 27 RT Kelurahan Karang Senang, Kamis (6/7).
Moriana Hungan, Fasilitator Lapangan SSR St. Petrus SP 3 Program Malaria Perdhaki, mengatakan, penanaman serai merah disekeliling rumah dipercaya ampuh untuk mengusir nyamuk termasuk nyamuk anopheles sebagai vektor penyakit malaria.
“Ini kami lakukan pertama kali di Mimika, di kelurahan Karang Senang dan rencana akan dilakukan penanam serai merah di 27 RT maupun RW setempat,” kata Moriana Hungan.
Sementara itu, Veronica Teturan, Manager Program SSR St Petrus, menambahkan, usai kerjasama dengan Dinkes Mimika, pihaknya akan terus menanam serai merah di kampung-kampung.
“Kader-kader (malaria), kami libatkan di dalamnya termasuk inovasi di kampung mereka sendiri, salah satunya melalui penanaman serai merah dan kerja bakti bersama menangulangi malaria,” ungkapnya.
Ia berharap ke depannya akan ada inovasi lanjutan setelah penanaman serai merah sehingga dapat menjadi lotion anti nyamuk.
“Dari penanam sarai ini ke depannya kami akan buat inovasi lagi bagaimana sarai ini bisa menjadi lotion anti nyamuk,” ujarnya.
Sementara itu, Yemes Etrenki, Kepala Kelurahan Karang Senang mengapresiasi penanaman tanaman pengusir nyamuk tersebut.
Dirinya prihatin atas kasus malaria di wilayahnya yang terus meningkat sejak awal 2023.
“Saya sangat prihatin dengan kasus malaria di SP 3, karena bukan turun tapi naik. Sehingga kegiatan penanaman serai merah ini saya sangat dukung,” ungkapnya.
Ia berharap dari penanam tanaman pengusir nyamuk di wilayah Karang Senang bisa menjadi contoh bagi kelurahan lain di Mimika untuk menekan angka malaria. (acm)
