Berita PapuaNasional

Presiden Jokowi Tes Hitung Cepat ke 100 Pelajar SD di Papua

BERINTERAKSI- Presiden Joko Widodo berinteraksi dengan anak-anak pelajar Papua di Ballroom Cendrawasih, Swiss-Belhotel, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (7/7/2023). (FOTO: ANTARA/Biro Pers Setpres)

JAYAPURA,TIMIKAEXPRESS.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat pagi di Jayapura melakukan pertemuan yang diselingi tes hitung cepat kepada 100 pelajar perwakilan sekolah dasar di Tanah Papua.

Selama pertemuan dan tes hitung cepat, Presiden Jokowi didampingi Prof Yohanes Surya dan disaksikan Mendagri Tito Karnavian, Mensesneg Praktikno, Panglima TNI Yudo Margono, dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, serta Menteri Investasi/BPKM Bahlil Lahadalia.

Anak-anak Papua itu antusias menjawab pertanyaan Presiden Jokowi dalam hitung cepat, karena bagi yang menjawab benar akan diberikan sepeda.

Presiden Jokowi menyempatkan melakukan tanya jawab dengan tiga pelajar, yang salah satunya bertanya tentang cita-cita Presiden saat kecil.

Mendapat pertanyaan itu, Presiden Jokowi mengakui dari kecil sudah bercita-cita jadi pengusaha, yang kemudian terpilih jadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan kemudian dipilih menjadi presiden.

Prof Yohanes Surya menjelaskan saat ini pihaknya memperkenalkan Metode Gasing kepada para pelajar agar lebih menyukai matematika yaitu melalui metode gampang, asik dan menyenangkan.

Ke -100 anak-yang hadir sebelumnya dilatih selama dua minggu dengan Metode Gasing tersebut.

Menurut Prof Yohanes Surya, saat ini ada 3.000 anak SD yang dilatih menggunakan Metode Gasing dan diharapkan jumlah itu terus bertambah mengingat dengan metode itu nantinya anak-anak dengan mudah berhitung cepat.

Jose Auguto Neurotau, pelajar kelas V SD Kalam Kudus Jayapura, mengaku senang dan bangga bisa ikut program berhitung cepat hingga akhirnya dapat bertemu dengan Presiden Jokowi.

“Saya bangga bisa bertemu Napak Presiden, ” kata Jose yang juga mendapat hadiah sepeda karena berhasil menjawab pertanyaan Presiden Jokowi dalam hitung cepat.

Seorang Anak SD Tanya Mengapa Ibu Kota Tidak Dipindah ke Papua

Dalam kesempatan audisensi dengan dengan pelajar Papua di Ballroom Cendrawasih, Swiss-Belhotel, Kota Jayapura, Papua, Jumat, seorang murid sekolah dasar (SD) di Papua bertanya kepada Presiden RI Joko Widodo mengapa ibu kota tidak dipindahkan ke Papua.

Dalam pertemuan tersebut, para pelajar awalnya menampilkan kemahiran mereka dalam hal berhitung kepada Presiden Jokowi.

Setelah itu, Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada anak-anak tersebut untuk mengajukan pertanyaan.

Kesia Olivia Ergor kemudian mengajukan pertanyaan kepada Presiden.

“Kenapa ibu kota negara tidak dipindahkan saja ke Papua?” tanya anak yang berasal dari Kota Sorong tersebut.

“Indonesia ini sangat besar, dari Papua sampai ke Aceh, dari Sabang sampai Merauke, ya, sangat luas sekali,” ujar Presiden Jokowi.

Dengan kondisi geografis yang sangat luas tersebut, Presiden menjelaskan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) dipilih di Kalimantan.

Presiden menyampaikan pertimbangannya, antara lain, karena posisinya yang berada di tengah-tengah Indonesia sehingga dekat untuk diakses dari sisi barat, timur, utara, maupun selatan Indonesia.

“Kalau dipilih yang timur, kalau ibu kotanya dipilih di Papua, yang dari Aceh ke Papua itu kalau ke sini jauh sekali, 9 jam dari Aceh ke Papua naik pesawat, lho itu. Kalau naik kapal bisa berminggu-minggu,” ungkapnya.

Kepala Negara melanjutkan, “Jadi, dipilih ibu kota itu di tengah-tengah sehingga dipilih Nusantara di Kalimantan. Di tengah-tengah, dari timur dekat, dari Papua dekat, dari Aceh juga dekat, dari utara juga dekat, dari selatan juga dekat. Jadi, dipilih di tengah-tengah.”

Presiden Jokowi pun mengapresiasi para pelajar Papua yang dinilainya pintar dan berani. Presiden Jokowi berpesan agar anak-anak tersebut bisa terus semangat belajar.

“Ini anak-anak di Papua ini pintar dan berani. Baik anak-anakku semuanya, terima kasih atas kehadirannya pada pagi hari ini dan semuanya semangat belajar semuanya, ya, dan hati-hati semuanya pulang sampai ke rumah masing-masing di kabupaten dan kotanya masing-masing,” ujar Jokowi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button