Berita Timika
Trending

Lemasa akan Mengambil Alih Semua Tanah Adat di Wilayah Amungme

Menuel Jhon Magal (FOTO: Astrid/TimeX)

TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Menuel Jhon Magal, Selaku Amungme Nagawan dan juga Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) secepatnya akan menata dan menyelamatkan seluruh tanah adat di Mimika untuk keberlangsungan hidup generasi penerus suku Amungme.

Dalam Sosialisasi dan Pemberian SK Pengurus Lemasa Periode 2023-2028, dirinya menegaskan, Lemasa akan mengambil alih semua tanah di wilayah Amungme. Lemasa akan menata agar tidak ada lagi masyarakat Amungme yang menjual tanah, dan hanya boleh disewakan saja.

“Tanah adalah ibu kita, tanah adalah hidup kita. Amungme harus memandang bahwa tanah itu adalah mama kita. Kalau kita jual tanah, berarti kita jual mama kita,” tegasnya.

Dia mengungkapkan, sejauh ini telah banyak tanah Amungme yang dicaplok untuk kepentingan perusahaan. Semuanya akan ditarik kembali sebagai kekayaan masyarakat Amungme Lemasa.

“Hutan dan lingkungan hidup harus kita tarik kembali. Kita ambil kembali hak kita, saya bicara di depan ratusan warga Amungme perwakilan 13 wilayah adat yang hadir, agar kita pikirkan generasi kita sekarang,” jelasnya, Sabtu (15/7).

Direktur Utama Lemasa, Fransiskus Pinimet juga mengatakan, penataan tanah adat menjadi program utama yang akan dijalankan mulai 17 Juli 2023. Patok akan ditanam di seluruh wilayah adat Amungme dan akan terus dijaga dari generasi ke generasi.

“Saya dan tim saya akan patok seluruh tanah adat di wilayah ini sehingga kedepan generasi muda kami akan terus menjaga sampai anak cucu kami,” tegasnya.

Lanjutnya, untuk program kedua ialah pengelolaan sumber daya alam terutama persoalan galian C. Sehingga untuk setiap CV atau PT termasuk semua truk pengangkut yang mengeruk material batu dan pasir di wilayah tersebut harus memiliki izin dari Lemasa.

Sedangkan untuk program lanjutannya terkait pembenahan ekonomi yang tentunya akan didorong bersama-sama untuk kemajuan orang Amungme.

“Kami harus melakukan penataan dan melihat perkembangan yang selama ini berjalan tidak sesuai agar dapat ditata kembali dengan baik, dan kalau nanti  tidak ada izin Lemasa, berarti tidak diperbolehkan mengambil galian C. Jadi mari kita bergandengan tangan bersama untuk mewujudkan ini semua,” pesannya. (ine)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button