Kerukunan Waur Mimika Misa Syukur Bersama Monsinyur Seno Ngutra, Pr
- Kalau kita menghitung maka nanti Tahun 2034 Gereja Katolik Indonesia maupun semua kekristenan Indonesia merayakan 500 tahun Injil masuk di Indonesia dan dimulai dari Halmahera desa Mamuia, baptisan pertama disana.
TARI- Monsinyur Seno Ngutra Keuskupan Ambonina saat disambut tari-tarian adat Kei di Jalan Cendrawasih SP 2, Pada Selasa (30/5). FOTO: ELISA/TimeX
TIMIKA, TimeX
Kerukunan Warga Ohoi Waur yang ada di Kabupaten Mimika menggelar misa syukur dan perayaan ulang tahun Episkopal Monsinyur Seno Ngutra,Pr dari Keuskupan Amboina yang pertama.
Kedatangan Monsinyur Seno Ngutra, Pr diiringi dengan tari-tarian adat kipas dan tari panah yang dibawakan oleh pemuda-pemudi, dan ibu -ibu Ohoi Waur yang ada di Mimika. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Jalan Cendrawasih SP 2 pada Selasa (29/5).
Kegiatan tersebut diawali dengan misa syukuran bersama seluruh umatnya dan dipimpin Monsinyur Seno Ngutra,Pr.
Monsinyur Seno Ngutra,Pr, dalam khotbahnya mengatakan sebagai orang Kristen Katolik kita bukanlah anak yatim piatu karena kita mempunyai seorang Allah yang kita sapah sebagai Bapa. Demikian pun kita mempunyai seorang saudara karena lewat dia lah kita memanggil Allah.
Sebagai bapak yakni Yesus dan kita pun memiliki seorang ibu dialah bunda Maria, Maria memang bukanlah Tuhan tetapi dia adalah bunda Yesus jika mengimani Yesus sebagai Tuhan maka Maria adalah bunda-Nya.
Usai perayaan misa syukur acara dilanjutkan dengan persembahan nyanyian dari putra-putri Ohoi Waur yang tergabung dalam Kelompok Kategorial Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (Sekami).
Dan pemotongan kue ulang tahun Episkopal yang didampingi oleh Antonius Welerubun, Ketua Ikatan Kerukunan Keluarga Kei Mimika, Pastor Yustinus Rahangiar Projo, perwakilan Pat yaan Ur, suster dan pendeta.
Monsinyur Seno Ngutra,Pr, dalam sambutannya mengatakan, sejarah Katolik Indonesia sebenarnya, Keuskupan Amboina ini yang menjadi Keuskupan yang menerima agama Katolik bahkan kekristenan pertama di Indonesia, karena sejak zaman Portugis pada Tahun 1534 baptisan pertama terdapat di Halmahera dan itu memakan waktu yang panjang sekali sampai datang zaman Belanda dan akhirnya terputus hingga sekarang ini.
“Kalau kita menghitung maka nanti Tahun 2034 Gereja Katolik Indonesia maupun semua kekristenan Indonesia merayakan 500 tahun Injil masuk di Indonesia dan dimulai dari Halmahera desa Mamuia, baptisan pertama disana,” katanya.
Kalau kita melihat sejarah Gereja Katolik keuskupan Amboina, maka gereja ini tumbuh dan berkembang mulai dari Langgur, setelah mengalami masa kevakuman yang cukup panjang dari zaman Portugis sampai zaman Belanda, zaman kemartiran dimana uskup Johannes Aerts dan beberapa missionaris ditembak mati oleh tentara Jepang.
Tetapi sebelumnya atas jasa seorang protestan dari Jerman dialah yang meminta kepada petinggi Gereja Katolik di Batavia untuk mengirimkan kembali para missionaris datang di langgur dan sejak saat itulah Gereja Katolik hidup kembali,” katanya dalam sambutannya.
Sementara itu Norbertus Samderubun, Ketua Kerukunan Ohoi Waur Timika dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Uskup di Kabupaten Mimika merupakan, kegiatan gereja yang diundang oleh Keuskupan Timika dalam ini Gereja Tiga Raja.
Dan kami sebagai warga sekampung dengan Uskup kerinduan yang sama di tempat ini kami mau merayakan kebersamaan dan kegembiraan itu bersama-sama dengan para hadirin yang ada,” ucapnya.
Pada kesempatan ini kita bersama-sama merayakan sukacita dan kegembiraan yang dimaksud oleh karena itu segala hal yang ada dalam pelayanan kami keluarga besar, kami mohon bapak, ibu sebagai suatu kebersamaan dan kedepannya kita selalu bergandengan tangan untuk hajatan hajatan yang kita rayakan bersama baik dari kampung dari instansi pemerintahan Kabupaten Mimika.
Sementara itu, Beviana Etty Kaanubun, selakau Bendahara Kerukunan Waur Mimika mengatakan, kami warga Ohoi Waur yang ada di Kabupaten Mimika sangat bersyukur atas kedatangan Bapak Monsinyur Seno Ngutra,Pr, Ambonina di sini.
Dikatakan Beviana, secara resmi kami menerima kabar gembira ini pada tanggal 25 Februari 2023, pada saat pelantikan badan pengurus, namun Pastor Amandus menyampaikan kami harus mengkomunikasikan hal ini dengan Kerukunan Besar Evav.
Sementara untuk persiapan dari Ohoi Waur diantaranya telah melakukan dua kali kerja bakti untuk pencarian dana yang melibatkan seluruh warga waur di setiap wilayah. Dan anggaran tersebut akan digunakan dalam upacara misa syukur hari ini.
Selain itu juga kami melibatkan keluarga Pat yaan ur (keluarga perempuan waur yang kawin keluar) dengan kampung lain dan kami libatkan mereka bahkan mereka diprioritaskan untuk sebagai tulang punggung dalam mensukseskan misa syukur pada hari ini,” jelasnya.
Selain itu juga melibatkan orang -orang muda ohoi waur supaya merasa memiliki Uskup itu bukan hanya secara Fisik tetapi juga secara iman.
Selanjutnya melibatkan juga anak-anak Sekami Elbulil yang tampil untuk mensukseskan Missi Bapak Uskup, “Satu Cinta Seribu Senyum”, yang artinya cinta Yesus itu dirasakan oleh siapa saja tanpa memandang suku, agama dan posisi, yang di kemas dalam misa syukur hari ini.
Beviana mengatakan, harapan dari kegiatan ini agar terhubung persatuan dan kesatuan tanpa membuang satu dengan yang lainnya. Dan kecintaan Bapak Uskup terhadap umat melalui khotbah mengingatkan kepada kita bahwa jagan pernah meninggalkan mereka dan berikanlah perhatian kasih Yesus dalam setiap profesi dan hidup kita.
“Melalui misa syukur ini kami berharap anak-anak kami yang tinggal di Kampung Waur dan berada di rantau mereka dapat bertumbuh dan berkembang dan bisa hidup membiara menjadi sister maupun Pastor.
Dalam kegiatan ini juga turut hadiri Warga Kei dari kampung tetangga yang ada di Mimika, melalui IK3M, yang akan melanjutkan ke setiap kampung evav yang ada di Mimika.
Kami juga melibatkan saudara-saudari kami Asli Papua, Non Muslim dan Musim yang tinggal berdekatan dengan lokasi kegiatan agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini,” katanya.
Sementara itu Norbertus Risky Lengitubun Ketua Pemuda Ohoi Waur mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua koordinator-koordinator dan team atas kerjasama dengan mensukseskan acara ini
Dan juga kepada semua teman-teman pemuda yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu dan turut memberikan andil sehingga perayaan Episkopal MGR. Senno Ngutra, Pr dapat terlaksana. Sekali lagi atas nama pengurus kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya. Jaga kekompakan dalam satu payung besar yaitu Woma Elbulil Ngaid Lakes,” tutupnya. (kay)