Gregorius Okoare (FOTO: Astrid/TimeX)
TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Gregorius Okoare, Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko), Gregorius Okoare mengaku kecewa dan menyesalkan selama lima tahun terakhir tidak satu pun putra-putri asli Amungme Kamoro (Amor) tidak lulus masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Menurut Gery kerap ia disapa, meski dari Pemeritah Pusat sudah memberi jatah untuk setiap kabupaten/kota di Papua yang menganut Otonomi Khusus (Otsus), tidak satu pun putra-putri Amor lulus tes IPDN.
Untuk itu, dalam rangka kaderisasi kepemimpinan di daerah, Gery menegaskan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika supaya memperjuangkan kuota atau jatah khusus masuk IPDN bagi putra-putri Amungme Kamoro ke depannya.
“Saya tegaskan stop dan jangan bawa-bawa nama Suku Amungme dan Kamoro tapi orang lain yang diakomodir. Bukan hanya tahun ini saja putra-putri asli Amungme dan Kamoro tidak lolos, tapi sudah lima enam tahun terakhir. Yang saya kecewa, setiap ditanya selalu beralasan bahwa anak-anak dari dua suku ini tidak mampu. Apanya yang tidak mampu?. Saya minta dan berharap Pemkab tolong lihat ini secara serius,” tegasnya kepada Timika eXpress di Jalan Cenderawasih, Selasa (4/7).
Dikatakan pula, dengan diakomodirnya putra-putri Amungme Kamoro pada jenjang pendidikan tinggi seperti IPDN, tentu harus mengacu kepada keberpihakan Otsus di Papua.
“Dalam ketentuan Otsus tentu ada kekhususan untuk mencerdaskan Orang Asli Papua supaya bisa mengenyam pendidikan tinggi di IPDN, namun pada kenyataannya orang Amungme Kamoro selalu dinomorduakan, sedangkan yang bukan OAP tapi dari Papua diakomodir. Ini yang kita dari lembaga adat harap ada perhatian. Mungkin lima anak Kamoro dan lima anak Amungme diakomodir, dan bila perlu dibuat MoU dengan Kemendagri,” serunya. (ine)
