DPMK Cetuskan Dua Program Berdayakan Masyarakat Mimika Timur
RAPAT – Bakri Athoriq, Kepala Distrik Mimika Timur saat memimpin rapat bersama pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Mimika, Papua Tengah di Aula Kantor Distrik Mimika Timur, Kamis (22/6). (FOTO: Gren/TimeX)
TIMIKA, TimeX
Dalam rangka memberdayakan masyarakat di Mimika Timur, pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Mimika, Papua Tengah akan mencetuskan dua program sasaran, yakni usaha peternakan babi dan pembuatan minyak kelapa asli.
Rencana program ini mengemuka pada pertemuan bersama perwakilan DPMK Mimiak dengan Bakri Athoriq, Kepala Distrik Mimika Timur pada Kamis (22/6).
Pertemuan bersama di Aula Distrik Mimika Timur, menyusul rencana survey dan sosialisasi lanjutan kepada kelompok binaan Teknologi Tepat Guna (TTG) di wilayah setempat guna merealisasikan dua program tersebut.
“Untuk realisasikan dua program pemberdayaan masyarakat di lima kampung dan satu kelurahan di Distrik Mimika Timur, kami aparatur distrik akan lakukan survei dan sosialisasi kepada masyarakat. Setelah itu akan ditindaklanjuti ke DPMK untuk realisasinya,” kata Bakri.
Frits Werimon, Kepala Bidang Pemerintahan Kampung pada DPMK Mimika pada pertemuan itu, mengatakan, pihaknya mengawali pertemuan guna merealisasikan dua program, ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok binaan TTG di Mimika Timur.
“Kami lakukan survey dan sosialisasi awal ini menyasar di tiga distrik, yaitu Distrik Mimika Timur pada hari ini (kemarin-Red), nanti besok (hari ini-Red) di Distrik Mimika Baru, dan selanjutnya di Distrik Kuala Kencana pada 24 Juni 2023,” jelasnya.
Adapun realisasi program di masing-masing distrik disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada.
Lebih lanjut kata Bakri, menyambut program brilian untuk kepentingan masyarakat, maka pihaknya akan menyiapkan tim untuk melakukan survei dan sosialisasi ke masyarakat di lima kampung dan satu kelurahan di Mimika Timur.
“Karena program DPMK ini didanai dari dana Otonomi Khusus (Otsus), maka yang berhak menerima program adalah Orang Asli Papua (OAP).
Adapun program peternakan babi, ini dimaksudkan agar kotoran babi dapat diolah menjadi produk lain yang berhasil guna.
“Sedangkan pengolahan minyak kepala asli itu tanpa dimasak atau Virgin Coconut Oil (VCO). Di Mimika Timur sudah ada beberapa warga yang bisa olah minyak kepala asli, tapi selama ini kendalanya minim pembinaan, modal, dan termasuk pemasarannya. Kondisi ini membuat produk minyak kepala asli tidak bisa diandalkan sebagai sumber pendapatan,” ungkapnya.
Menurut Bakri, setelah survei dan sosialisasi, pihaknya akan lakukan koordinasi dengan DPMK, dan juga akan mengusulkan pembentukan TTG secara perorangan, apabila nanti sudah ada yang produktif barulah dibentuk kelompok binaan. (glt)