Dewan Pertanyakan Pembatasan Kuota Beasiswa ADEM
Yulian Salosa (FOTO: DOK/TIMEX)
TIMIKA,TIMIKAEXPRESS.id – Yulian Salosa, Anggota DPRD Mimika, mempertanyakan soal rekrutmen dan dibatasinya kuota peserta program beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah( ADEM) bagi siswa-siswi asli Amungme Kamoro hanya 20 orang.
Yulian menegaskan, kalau beasiswa ADEM merupakan salah satu program sebagai perluasan akses dan penuntasan pendidikan tingkat menengah bagi daerah dengan kondisi khusus, maka putra-putri asli Papua harus diberi kesempatan secara luas.
Apalagi, program ADEM bagi putra-putri di wilayah Papua merupakan salah satu komitmen dan bentuk perhatian Kemendikbudristek untuk membuka akses, memberikan kesempatan, dan keberpihakan kepada mereka untuk dapat menerima layanan pendidikan menengah yang berkualitas, serta dalam rangka akulturasi keragaman budaya di Indonesia.
Hanya saja, dengan dibatasinya kuota peserta program beasiswa ADEM untuk Mimika hanya 20 orang, tentu ini menimbulkan kecemburuan dikalangan masyarakat Amungme-Kamoro (Amor).
“Buktinya, SMK Hermon hanya satu siswa yang lulus, ini sangat kami sayangkan, harusnya beasiswa ADEM bagi Amor dikasih kouta lebih,” kataya kepada Timika eXpress, Kamis kemarin.
Ia menambahkan, meskiun proses seleksi dan rekrutmen peserta program beasiswa ADEM oleh Kemendikbudristek dilakukan secara online, namun keberpihakan terhadap putra-putri Amor menjadi prioritas sesuai amant Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus).
“Harap ini jadi perhatian, dan ke depan harus transparan sehingga membuka peluang bagi putra-putri Amor untuk mengikuti seluruh rangkaian seleksi,”pungkasnya. (ela)