TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id — Di tengah semangat membangun yang terus digelorakan, Kabupaten Mimika harus menelan kenyataan pahit: sekitar 60 paket proyek pembangunan tahun ini gagal tender.
Bukan karena dana tak tersedia, melainkan karena waktu dan kondisi cuaca yang tak lagi berpihak.
Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (LPBJ) Kabupaten Mimika, Bambang Wijiwijaksono, menjelaskan bahwa faktor utama kegagalan tender tersebut adalah keterbatasan waktu pelaksanaan yang membuat pengerjaan proyek tak mungkin rampung sebelum akhir tahun.
“Ketika waktu pengerjaan tidak lagi realistis, kami sarankan agar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di setiap OPD membatalkan paket tersebut. Lebih baik mundur dengan rencana matang, daripada memaksa dan gagal di tengah jalan,” ujar Bambang, Selasa (4/11/2025).
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), tetapi juga merembet ke Dinas Kesehatan serta beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
Cuaca yang kurang bersahabat—hujan yang datang lebih sering dari biasanya, ikut memperlambat laju pekerjaan.
“Tender paling banyak di PUPR, dan memang situasinya cukup berat tahun ini. Banyak pekerjaan yang akhirnya tertunda,” imbuh Bambang dengan nada pasrah, namun tetap optimis menatap tahun depan.
Kini, sebagian besar kegiatan yang masih berjalan hanyalah proyek jasa konsultan, sebuah langkah strategis untuk menyiapkan fondasi pembangunan tahun 2026.
“Perencanaan itu sebaiknya dimulai sekarang. Jangan menunggu waktu sempit. Dengan persiapan matang, kita bisa mulai tender dini agar semua berjalan lebih efisien,” pesan Bambang menutup percakapan.
Dari kegagalan tender tahun ini, Mimika belajar satu hal penting: pembangunan tidak hanya tentang anggaran dan rancangan, tetapi juga tentang mengatur waktu, strategi, dan kebijaksanaan dalam melangkah.
Kadang, mundur sejenak justru menjadi cara terbaik untuk melaju lebih jauh. (red)






Tinggalkan Balasan