Biaya Transportasi ke Distrik Hoya Capai Rp80 Juta
Menase Jangkup Omaleng (FOTO : ELISA/TimeX)
TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Menase Jangkup Omaleng, Kepala Distrik Hoya, mengungkapkan pihaknya masih kesulitan akses transportasi untuk mendorong efektivitas sendi-sendi kehidupan lainnya, yakni ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Pasalnya, untuk mengjangkau Distrik Hoya yang berada di pegunungan Mimika itu, satu-satunya hanya mengandalkan moda transportasi udara, yaitu helikopter, sebab Lapangan Terbang (Lapter) di wilayah tersebut masih dibangun.
“Selama ini kalau kami mau ke Kota Timika atau sebaliknya, kami aparatur distrik dan kampung sering patungan gunakan dana operasional untuk bayar biaya transportasi pakai helikopter,” ungkap Menase Jangkup Omaleng kepada Timika eXpress di Kantor Pusat Pemerintahan belum lama ini.
Untuk sekali terbang, pihaknya harus menggelontorkan dana sebesar Rp40 juta, dan kalau pergi-pulang, maka biaya sewa transportasi helikopter mencapai Rp80 juga.
Menyikapi kondisi nyata yang dihadapi masyarakat Distrik Hoya, setiap Musrenbang, baik tingkat distrik maupun kampung, selalu diusulkan adanya fasilitasi akomodasi transportasi dari Kota Timika ke Distrik Hoya pun sebaliknya.
“Hanya transportasi yang bisa melecut bahkan mendukung sendi-sendi kehidupan lainnya bagi masyarakat di Distrik Hoya
Selain sarana transportasi guna menunjang aksebilitas masyarakat di wilayah setempat, lanjut Menase Jangkup Omaleng, pihaknya juga butuh jembatan gantung sebagai penghubung antar kampung dan distrik, agar membantu aktivitas masyarakat, terlebih anak-anak sekolah.
Dijelaskan Menase, kini sudah dibangun 3 unit jembatan oleh PT Freeport Indonesia, namun masih dibutuhkan beberapa lagi (jembatan).
Sementara mengenai kebutuhan listrik, selama ini hanya menggunakan solar cell, itu pun hanya melayani kantor distrik, Puskesmas dan sekolah, belum mencakup semua warga. (tim)