Berita Timika

Bawaslu Ajak Tukang Ojek di Timika Awasi Pemilu 2024

FOTO BERSAMAYonas Yanampa, Ketua Bawaslu Mimika saat foto bersama para tukang ojek serta undangan lainnya, Sabtu (3/5) FOTO: YOSEF/TIMEX

TIMIKA, TimeX

Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Mimika, melakukan sosialisasi pengawasan Pemilu partisipatif kepada para tukang ojek di Hotel Horison Diana, Sabtu (3/6).

Sosialisasi tersebut guna mengajak peran masyarakat dalam menjaga hak pilih demi Pemilu yang berkualitas dan bermartabat.

Yonas Yanampa, Ketua Bawaslu Mimika mengatakan, personil Bawaslu sangat terbatas untuk Kabupaten Mimika dengan wilayah yang cukup luas mulai dari  gunung, kota dan pesisir pantai.

“Sehingga Bawaslu tidak bisa menjangkau untuk menyampaikan terkait pemilu ini.  Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengajak semua elemen masyarakat termasuk tukang ojek untuk bersama-sama mengawal dan mengawasi Pemilu agar menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang berkualitas dan pemilu berjalan sesuai aturan,” katanya.

Dikatakan, para tukang ojek juga merupakan perpanjangan tangan untuk menyampaikan informasi ataupun aturan bagaimana menjadi pengawas pemilih pada tahapan tertentu.

“Bawaslu itu polisinya KPU. Kami inginkan masyarakat semua menjadi pengawas yang baik, sehingga Pemilu 2024 mendatang benar-benar berbobot. Berbobot dalam arti mereka yang terpilih mulai dari daerah, provinsi hingga pusat betul-betul bukan karena uang, yang mana uang dapat membeli suara melainkan itu betul-betul suara murni dari masyarakat. Sehingga bisa melihat daerahnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Blasius Narwadan, Koordinasi Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa  mengatakan, kegiatan ini sangat penting karena negara sangat fokus tentang daftar pemilih tetap (DPT).

“Kalau kita mau pemilu terselenggara dengan baik, maka DPT itu harus baik, DPT harus sesuai dengan apa yang kita inginkan dan pemilu atau pilkada itu harus berjalan dengan baik,” jelasnya.

Dikatakan, Bawaslu sangat fokus terhadap DPT di Mimika karena Mimika dilihat begitu banyak masyarakat. Dan para tukang ojek tentu tahu lorong-lorong kecil untuk mengantar penumpangnya, sehingga peran tukang ojek sangat dibutuhkan untuk menyampaikan apa yang didapatkan pada kegiatan ini.

Selanjutnya, Budiono, Koordinator Divisi Pencegahan, Humas dan Parmas mengatakan, melalui sosialisasi ini para peserta bisa mengkampanyekan pentingnya hak pilih.

Pasalnya, selama ini banyak masyarakat yang menganggap Pemilu tidak penting. Padahal, pemikiran tersebut sangat salah.

“Karena yang sering kita kampanyekan adalah 5 menit di TPS menentukan kualitas jalan di depan rumah kita, poinnya disitu,” jelasnya.

Dijelaskan, Pemilu milik semua warga, oleh karena itu harus dikawal dengan baik sehingga bisa menentukan kemakmuran bangsa ini.

“Jadi, Pemilu bukan hanya milik KPU dan Bawaslu saja, tetapi milik masyarakat semua karena yang menentukan masa depan kita nantinya dan dampaknya untuk kita semua,” tutupnya. (acm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button