2025, Stunting Miktim Capai 490

Ona Bunga (FOTO: GREN/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Angka Stunting di Distrik Mimika Timur, Mimika-Papua Tengah selama Tahun 2025 mencapai 490 lebih.
Kepala Puskesmas Mapurujaya, Ona Bunga kepada Timika eXpress di Kantor Distrik Mimika Timur mengatakan bahwa angka stunting memang saat ini cukup tinggi di Mimika Timur.
“Anak bayi dan Balita yang mengalami stunting ini adalah anak yang berat badannya kurang. Mereka jarang sekali datang di Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan. Namun namanya sudah ter-save di aplikasi EPPGM,” katanya.
Ona Bunga mengaku bahwa bayi dan Balita ini jarang datang di Puskesmas, bahkan dalam kegiatan Posyandu berikutnya sudah tidak datang lagi untuk melakukan penimbangan dan lain-lain.
“Kami alami kendala, ketika turun ke rumah warga untuk melakukan pelayanan kesehatan, tetapi orang tua malah membawa anaknya pergi mencari ikan di laut dan sebagainya. Jadi, orang tua ini kurang sadar akan pentingnya kegiatan Posyandu,” ujarnya.
Ona Bunga menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya angka Stunting di Mimika Timur yaitu terjadinya kecemburuan sosial antara orang tua pasien yang sehat dengan orang tua anak stunting.
Dikatakan, para orang tua ini saling cemburu terkait anggaran tunai stunting dari pemerintah pusat.
Karena anak-anak stunting dalam setahun mendapatkan uang stunting tunai mulai dari Rp 700 ribu hingga Rp1 juta, sedangkan pasien yang sehat dan wajib mengikuti Posyandu itu tidak terima uang.
Sehingga para orang yang anaknya tadi sehat itu, malah membiarkan anaknya begitu saja tanpa harus memberikan makan yang selayaknya hingga mengalami stunting.
“Hal itu kami sudah temukan lebih dari lima anak di Mimika Timur,” ungkapnya.
Selain itu, ada warga di salah satu kampung di Mimika Timur tidak menginginkan adanya kegiatan Posyandu di kampung tersebut dan meminta untuk kegiatan Posyandu ditiadakan.
“Jadi, mereka mau jika ada satu anak yang dapat uang stunting, semuanya harus dapat tanpa terkecuali. Kami berharap Pemda Mimika dapat mengkaji ulang terkait dana tunai stunting ini agar kami di lapangan juga tidak sering berdebat dengan warga setempat,” harapnya.
Ona Bunga mengaku bahwa pihaknya pernah menemukan anak di Mimika Timur yang hanya diberi makan cemilan.
“Orang tuanya memang sengaja tidak kasih makan anaknya, sehingga kami langsung rujuk ke RSUD Mimika guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut, karena anak itu alami diare dan lemas sekali waktu itu,” pungkasnya. (via)