11 Hari Terapung, Enam Kru KM Farida Indah Diselamatkan
KORBAN – Enam korban KM Farida Indah saat dievakuasi Tim SAR gabungan. (FOTO: Ist/TimeX)
TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Enam dari delapan kru (awak kapal) KM Farida Indah yang dilaporkan hilang kontak selama 11 hari sejak 19 Juni 2023 lalu, akhirnya ditemukan dan berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan sekitar pukul 15.15 WIT pada Minggu (2/7).
Adapun dua kru lainnya telah ditemukan selamat oleh awak kapal ikan KM Nagoya di perairan Agats dan telah dievakuasi beberapa waktu lalu.
Sedangkan identitas enam kru KM Farida Indah lainnya, yaitu Dopi Sonarto (45) asal Jakarta, Baba (79) asal Bone, Ande Suhardi (63) asal Bone, Devi (52) asal Jakarta, Undi (45) asal Bone, dan Abdul (55) asal Papua.
Proses evakuasi oleh Tim SAR gabungan, yakni personil rescuer Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Pos SAR Kaimana, TNI AL, Pol Airud, dan potensi SAR lainnya di Kabupaten Kaimana, itu menggunakan RIB 400 PK milik Basarnas.
George L Randang, Kepala Kantor SAR Timika melalui rilis yang diterima media ini, Minggu kemarin, mengatakan proses evakuasi enam kru KM Farida Indah dimulai pukul 08.15 WIT.
Disebutkan, delapan kru KM Farida Indah pada 19 Juni 2023 lalu berlayar dari Timika-Agats sekitar pukul 09.30.
Kapal dengan muatan bahan bangunan sesuai jadwal direncanakan tiba di Asmat pada Selasa (20/6) pukul 16.00 WIT.
Namun, dilaporkan ke petugas jaga Kantor SAR Timika pada 22 Juni 2023 kalau kapal tersebut hilang.
Setelah kurang lebih 11 hari upaya pencarian dilakukan Tim SAR gabungan, dua kru KM Farida Indah ditemukan, menyusul enam kru lainnya ditemukan dalam kedaan selamat oleh awak kapal MV. RTM Djulpan di perairan Kaimana, Provinsi Papua Barat pada Sabtu (1/7) sekitar pukul 11.30 WIT.
Para korban ditemukan dengan jarak sekitar 70-80 Notical Mile (Nml) dari daratan Kabupaten Kaimana dalam kondisi terapung di atas rakit darurat yang mereka (kru) buat.
Disebutkan, MV. RTM Djulpan, kapal jenis Bulk Carrier berbendera Singapura, ketika itu dalam pelayaran dari Australia dengan tujuan China.
Saat menemukan keenam korban, awak RTM Djulpan langsung menghubungi Basarnas Command Center (BCC) Pusat melalie-mail, selanjutnya informasi tersebut diteruskan ke petugas Kantor SAR Timika untuk melakukan proses evakuasi.
Atas laporan tersebut, George L.M. Randang, melalui Kasubsie Operasi dan Siaga SAR Timika, Charles Y. Batlajery, S.E. meminta posisi/koordinat kapal MV. RTM Djulpan dengan cara menelepon langsung ke pihak kapal melalui telepon satelit.
Setelah mengetahui posisi pasti Kapal RTM Djulpan, Tim SAR gabungan berkoordinasi dengan Silas Wopari selaku Danpos SAR Kaimana langsung dikerahkan menuju lokasi kapal RTM Djulpan.
Sayangnya, akibat cuaca buruk dan tinggi gelombang laut membuat Tim SAR gabungan yang sudah bergerak pukul 14.30 WIT pada Sabtu (1/7) menuju lokasi sasaran kapal RTM Djulpan belum berhasil.
Tim SAR Gabungan terpaksa kembali ke Kaimana dan proses evakuasi pun tertunda.
Proses evakuasi baru dapat dilakukan Minggu pagi kemarin.
Ini pun setelah Tim SAR gabungan intens melakukan koordinasi dan mengarahkan awak kapal RTM Djulpan dapat membantu evakuasi dengan menaikkan keenam kru KM Farida Indah ke atas kapal dan membantu penanganan awal sembari menunggu unsur SAR gabungan dari Kaimana tiba lokasi tersebut.
Tim SAR gabungan pun baru berhasil mengevakuasi ke enam kru KM Farida Indah menggunakan RIB 400 PK milik Basarnas pada Minggu pagi kemarn sekitar pukul 08.15 WIT.
Para korban selamat dalam kondisi lemas saat itu juga langsung diserahkan ke pihak medis yang telah disiapkan di Pelabuhan Kaimana dengan dukungan beberapa Ambulance untuk selanjutnya dibawa menuju RSUD Kaimana. (glt)