Pedagang Enggan Tempati Gedung A1-A2 Pasar Sentral
DITUTUP – Gedung A1 dan A2 di Pasar Sentral di Jalan Hasanuddin ditutup, Senin (3/7). (FOTO : ELISA/TimeX)
TIMIKA,TIMIKAEXPRESS.id – Gedung A1 dan A2 di Pasar Sentral Mimika, Papua Tengah seolah meninggalkan kesan ‘magis’.
Dimana, sejak dibangun hingga kini enggan ditempati para pedagang.
Bahkan pedagang yang pernah menempati los atau lapak jualan dari dua gedung tersebut pun tidak bertahan lama lantaran sepi pembeli.
Sebagaimana pengakuan Risa, salah satu pedagang Sembako kepada Timika eXpress, Selasa (4/7), ia enggan berjualan di lapak A1 yang pernah ditempatinya, namun ditinggalkan karena sepi pembeli.
“Tahun lalu saya pernah pindah dan jualan di los pasar gedung A1, tapi karena sepi pembeli, jadi terpaksa saya kembali jualan ke lapak B1,” jelasnya.
Tidak ditempatinya dua gedung tersebut menjadi ‘PR’ (Pekerjaan Rumah) bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika.
Untuk meningkatkan pundi-pundi pendapatan daerah melalui pemanfaatan dua gedung tersebut, pihak Disperindag Mimika sejak 23 Juni 2022 lalu, kembali mengimbau para pedagang maupun penjual agar kembali menempati gedung A1 dan A2.
Hanya saja, berbagai upaya yang sudah ditempuh oleh pihak Disperindag belum mendapat respon positif dari pedagang maupun penjual di Pasar Sentral yang terdata sebagai penyewa gedung A1 dan A2.
Petrus Pali Ambaa, Kepala Disperindag Mimika kepada Timika eXpress, Senin (3/7) menyebut, dari 40 lapak di lantai satu gedung A1 dan 60 lapak di lantai dua gedung A2, kini hanya ditempati oleh satu hingga dua pedagang, sedangkan sisanya masih dibiarkan kosong.
Untuk mengembalikan pada pedagang maupun penjual agar menempati gedung A1 dan A2, kata Petrus, pihaknya belum lama ini kembali menggelar pertemuan dengan para pedagang, hanya saja upaya ini pun belum mendapat respon.
“Kami sudah temui para pedagang dan minta mereka supaya kembali tempati lapak-lapak yang ada. Kami sudah kasih deadline waktu, tapi pedagang yang menyewa bahkan memiliki los-los tersebut belum juga tempati,” paparnya.
Lebih lanjut kata Petrus, meski gedung A1 dan A2 nampak sepi, namun ada yang bertahan seperti usaha penjahit.
Dari kondisi ini, Petrus pun sudah memberi peringatan keras kepada para pedagang yang menyewa atau memiliki lapak tersebut untuk segera kembali menempatinya, jika tidak, maka pihaknya akan mengambil ahli lapak tersebut dan diberikan kepada pedagang yang benar-benar mau berjualan di lapak-lapak tersebut.
“Kami berharap dengan diaktifkannya kembali pasar kuliner, ini tidak hanya buat ramai, tapi juga usaha warga di lapak-lapak yang ada di gedung A1 dan A2 pun ikut ramai dikunjungi dan barang jualan mereka pun dibeli dan laris manis.
Disamping itu, pihak Disperindag terus melakukan pembenahan toilet dan sumur bor untuk ketersediaan sarana air bersih guna menjamin kenyamanan pedagang khususnya di gedung A1 dan A2. (kay)