ASPIRASI – Ketua Pengurus YPMAK, Dr.Leonardus Tumuka bersama tim saat mendengarkan aspirasi Kelompok Kerja (Pokja) Distrik Potowaiburu pada Kamis (20/3/2025) (FOTO: INDRI/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Melalui Kunjungan Kerja (Kunker) serta monitoring tim pengawas, Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) tidak sebatas memantau kondisi masyarakat dan program-program di wilayah terpencil dan terluar.
Lebih dari itu, YPMAK juga menyerap aspirasi dan kendala-kendala yang dihadapi masyarakat, baik di Potowaiburu, Lahakia-Kabupaten Kaimana untuk melihat dan memastikan kondisi masyarakat Kamoro yang tinggal di sana.
Kunker yang dipimpin langsung Ketua Pengurus YPMAK, Dr.Leonardus Tumuka, juga bertujuan mendekatkan pelayanan kemitraan, juga akan menyambangi masyarakat di Omba Nariki, Werifi dan Uta.
Melalui pertemuan bersama YPMAK pada Kamis kemarin, masyarakat Distrik Potowaiburu, menyampaikan beberapa aspirasi sekaligus harapan, kiranya YPMAK sebagai pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI), terus berkomitmen dan berkontribusi bagi masyarakat lewat program-program yang dijalankan.
Leonardus Tumuka dalam pertemuan itu, menyampaikan bahwa Kunker sekaligus monitoring bersama tim pengawas YPMAK ke Distrik Potowaiburu, yaitu melihat langsung kondisi masyarakat juga menyerap aspirasi, sehingga bisa menjadi acuan atau langkah awal untuk melakukan perubahan lewat program YPMAK.
Untuk itu, Leonardus kerap ia disapa berpesan kepada Kelompok Kerja (Pokja) Distrik Potowaiburu segera membuat kerangka pemberdayaan ekonomi, agar dibahas lebih di internal YPMAK, yang nantinya digulirkan melalui program-program kemitraan.
“Ke depan saya akan datang bersama Pemerintah Daerah, supaya mereka juga bisa lihat langsung kondisi dan dapat membantu masyarakat,” tandasnya.
Sementara Haotje Watori selaku Wakil Ketua Pengurus Bidang Monitoring dan Evaluasi (Monev) menyerukan kepada masyarakat termasuk Pokja Distrik Potowaiburu agar setiap kegiatan yang dilaksanakan wajib didokumentasikan, karena ini berkaitan dengan Laporan Pertangungjawaban (LPJ) dana kemitraan Freeport yang dikelola YPMAK.
“Dari hasil monitoring ini akan kita pantau perkembanganya, dan capaian dari program kegiatan yang dilaksanakan mohon warga dokumentasikan sebagai bukti karena berkaitan dengan pertanggungjawaban dana bantuan yang akan digulirkan seterusnya,”ujarnya.
Kemudian, Oktovianus Jangkup, Pj. Kepala Divisi Perencanaan Program Ekonomi YPMAK, menyebut Distrik Potowaiburu memiliki potensi alam yang sangat luar biasa.
Untuk itu, masyarakat harus mampu memanfaatkan sumber atau potensi alam yang dimiliki dengan niat dan semangat perubahan, maka YPMAK siap bantu.
“Apa yang disampaikan atau diusulkan supaya ada perubahan yang lebih baik, YPMAK siap bantu lewat program untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Adapun aspirasi dari masyarakat Potowaiburu saat pertemuan itu menghendaki penambahan pembangunan asrama, dan pengadaan mesin jonson untuk medukung akses tranportasi masyarakat.
Petrus Pati, anggota Pokja Distrik Potowaiburu menyebut kendala yang dihadapi para orang tua saat menyekolahkan anak-anaknya di kota Timika, yaitu kapasitas asrama yang terbatas.
Bahkan keterbatasan ekonomi membuat anak-anak usai sekolah lebih memilih kembali ke kampung dan meninggalkan bangku pendidikan.
“Memang sudah ada Asrama Solus Populi, tetapi itu terbatas, apalagi kalau terlambat harus tunggu tahun ajaran baru, sehnigga anak-anak kami terpaksa tinggal di kost, dan akhirnya terpaksa kembali ke kampung karena keterbatasan biaya,”kata Petrus.
Ia berharap apa yang disampaikan ini bisa menjadi fokus program YPMAK, sehingga anak-anak Amungme-Kamoro tidak putus sekolah di tengah jalan.
Lebih lanjut, kata Petrus, saat ini pun Pokja Distrik Potowaiburu sudah mengelola 2 hektare lahan yang dijadikan kebun sayur, itu pun terkendala pada pemasarannya.
“Tiba waktu panen kami bingung mau jual kemana, karena kami juga tidak punya akses transpotasi untuk jual hasil kebun ke kota Timika,” serunya.
Sama halnya dengan hasil tangkapan laut, juga terbentur ada pemasaran.
“Ini yang kami warga harap kepada YPMAK, bisa bantu pengadaan speed atau long boat, mesin pendingin sehinga hasil tangkapan bisa disimpan dan bertahan sebelum dipasarkan. Kehadiran langsung Ketua bersama Tim Pengawas YPMAK, menguatkan kami masyarakat untuk perubahan ke depan,” tandasnya.
Selama agenda Kunker di lima wilayah pesisir, Ketua Pengurus YPMAK, Dr. Leonardus didampingi oleh Oktovianus Jangkup selaku Pj Kepala Divisi Perencanaan Program Ekonomi, Frengki Wanmang selaku Deputi Wakil Ketua Pengurus YPMAK Bidang Monitoring dan Evaluasi, Wakil Ketua Pengurus Bidang Monev-Haotje Watori, Kepala Divisi Monev Program Ekonomi-Monika Maramku, serta Kepala Dievisi Humas Yeremias Imbiri dan tim Divisi Humas YPMAK.
Turut serta Isidores Tenama selaku Kepala Kampung Potowaiburu, Freddy Sony Atiamona selaku tokoh masyarakat Suku Kamoro, tokoh pemuda Suku Kamoro. (eno)
Tinggalkan Balasan