TIMIKA, timikaexpress.id — Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Keuskupan Timika menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) 2025 dengan tema “Melangkah Bersama Mewujudkan Keharmonisan untuk Membangun Pribadi yang Aktif dalam Menggereja dan Bermasyarakat.”
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, Jumat–Minggu (21–23/11), di Aula Bobaigo Keuskupan Timika ini diikuti 100 peserta dari pengurus dan anggota WKRI DPD Mimika serta WKRI cabang se-Keuskupan Timika.
Rakorda dibuka oleh Staf Ahli Bupati Mimika Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Inocensius Yoga Pribadi, mewakili Bupati Mimika. Hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mimika, Gabriel Rettobyaan, S.Ag.

Pembukaan ditandai dengan pengalungan tanda peserta dan menyanyikan Mars WKRI yang dipandu Ny. Rompis.
Membacakan sambutan Bupati Mimika, Yoga Pribadi menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam membentuk karakter keluarga, menjadi penjaga moral, serta agen harmonisasi sosial.
“Pertemuan ini menjadi momen penting untuk memperkuat kebersamaan, memperdalam arah pelayanan, serta meneguhkan komitmen perempuan dalam karya nyata bagi gereja dan masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa WKRI selama ini menjadi mitra penting pemerintah dalam pembangunan sosial dan spiritual di Mimika yang multikultural.
Peran perempuan Katolik, lanjutnya, dibutuhkan tidak hanya dalam pelayanan gereja, tetapi juga dalam memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Empat Harapan Pemerintah untuk WKRI
Dalam kesempatan itu, Yoga Pribadi menyampaikan empat harapan bagi WKRI:
- Penguatan kapasitas perempuan Katolik dalam bidang ekonomi, organisasi, dan pelayanan sosial.
- Penguatan ketahanan keluarga, terutama dalam pembinaan anak dan remaja serta pendalaman iman.
- Kolaborasi lintas lembaga antara gereja, pemerintah, dan organisasi masyarakat.
- Pemberdayaan lokal agar perempuan semakin mandiri dan berdaya secara sosial maupun ekonomi.
Ia menyampaikan apresiasi kepada WKRI Mimika atas karya pelayanan yang selama ini dilakukan di paroki, kampung, dan berbagai bidang sosial.

Rakorda sebagai Momentum Konsolidasi
Ketua Umum Presidium WKRI DPD Keuskupan Timika, Ny. Irene Adii, mengatakan Rakorda ini merupakan momentum untuk refleksi, sinkronisasi, dan perluasan karya pelayanan.
“Rakorda perdana ini menjadi wadah untuk menyatukan visi, mengevaluasi capaian, serta merumuskan program agar pelayanan semakin luas dan berdampak,” ujarnya.
Menurutnya, tema Rakorda memuat tiga makna:
- Melangkah bersama berarti mengesampingkan ego dan membangun kesatuan.
- Mewujudkan keharmonisan dimulai dari keluarga dan diwujudkan dalam komunitas gereja serta masyarakat majemuk.
- Membangun pribadi aktif artinya melahirkan kader perempuan Katolik yang profesional, tangguh, dan berdaya di lingkungan gereja maupun masyarakat.
Ny. Irene juga mengajak seluruh peserta menjadikan Rakorda sebagai ruang berdialog secara terbuka, kritis, dan konstruktif.
Peserta dari 17 Cabang WKRI
Ketua Panitia Rakorda II WKRI DPD Keuskupan Timika, Ny. Fransiska Wakerkwa, menjelaskan kegiatan ini diikuti 100 peserta dari berbagai DPC dan DPC lintas wilayah.
Peserta berasal dari: Katedral Tiga Raja, Santa Sisilia SP2, Santo Petrus SP3, St. Stefanus Sempan, Emanuel Mapurujaya, SP6 Ilaga, Santa Angela-Mulia, St. Yosep Nabire Barat, Cabang Kristus Raja Nabire, St. Antonius Padua Nabire, Kristus Sahabat Kita Nabire, Santa Maria Diangkat ke Surga Biak, Putri Kerahiman Ilahi-Biak, Santa. Monica-Paniai, serta perwakilan cabang Yohanes Pemandi dari Deiyai.
Fransiska berharap Rakorda menjadi landasan penguatan kualitas organisasi di tahun mendatang.
“Semoga koordinasi semakin kuat, penyelesaian masalah lebih cepat, dan target organisasi dapat tercapai optimal,” ujarnya. (*/)
- Penulis : Gren Telaubun
- Editor : Maurits Sadipun








Tinggalkan Balasan