FOTO BERSAMA – Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Mimika, Inosensius Yoga Pribadi didampingi Kepala Kemenag Kabupaten Mimika, Gabriel Rettobyaan dan Ketua Umum Presidium DPD Keuskupan Timika, Irene Adii, foto bersama peserta WKRI usai pembukaan Rakorda WKRI DPD Keuskupan Timika di Aula Bobaigo, Keuskupan Timika, Jumat (21/11). (FOTO:GREN/TIMEX)

TIMIKA,timikaexpress.id – Ratusan perempuan Katolik dari berbagai cabang WKRI berkumpul di aula Bobaigo, Keuskupan Timika, Jumat (21/11), dengan satu semangat: melangkah bersama demi pelayanan yang lebih harmonis dan berdampak bagi gereja serta masyarakat.

Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) WKRI DPD Keuskupan Timika tahun 2025 mengangkat tema “Melangkah bersama mewujudkan keharmonisan untuk membangun pribadi yang aktif dalam menggereja dan bermasyarakat.”

Tema ini menggambarkan perjalanan organisasi yang lahir dari hati seorang ibu—tempat kasih, keteguhan, dan pengharapan bertemu.

Kegiatan ini dihadiri Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Inosensius Yoga Pribadi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mimika, Gabriel Rettobyaan, serta Ketua Umum Presidium DPD WKRI Keuskupan Timika, Irene Kipimbop Adii.

Sebanyak 100 peserta hadir dari 17 cabang WKRI se-Keuskupan Timika dan wilayah Nabire hingga Biak.

Ketua Umum Presidium WKRI, Irene Kipimbop Adii, menegaskan bahwa Rakorda bukan sekadar pertemuan rutin, tetapi momentum menyatukan visi dan memperbarui komitmen pelayanan.

“Rakorda ini menjadi wadah untuk mengevaluasi capaian, menyelaraskan program, dan meneguhkan langkah kita agar pelayanan semakin relevan dan berdampak,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya meninggalkan ego sektoral dan bergerak sebagai satu keluarga besar WKRI.

“Keharmonisan dimulai dari diri kita, keluarga, stasi, paroki hingga masyarakat. Forum ini harus menjadi ruang dialog terbuka, kritis, dan konstruktif,” kata Irene.

Menurutnya, komitmen meninggalkan zona nyaman harus diwujudkan melalui karya nyata yang menjawab kebutuhan umat.

Sementara itu, Staf Ahli Bupati, Inosensius Yoga Pribadi, menyampaikan apresiasi atas kontribusi WKRI selama ini.

Ia menyebut perempuan Katolik memiliki peran strategis sebagai pembawa damai, penjaga nilai moral, dan pembentuk generasi masa depan.

“Pertemuan ini bukan hanya agenda organisasi, tetapi kesempatan memperkuat persaudaraan dan meneguhkan komitmen pelayanan. Kehadiran WKRI telah menjadi mitra penting bagi pembangunan sosial dan spiritual di Mimika,” ujarnya.

Pemerintah daerah, lanjutnya, bersukacita melihat peran WKRI dalam pengembangan iman, pendidikan keluarga, pendampingan kaum muda, hingga kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan.

Melalui Rakorda ini, ia berharap ada tiga penguatan utama:

  1. Pengembangan kapasitas perempuan Katolik dalam kepemimpinan, organisasi, dan pelayanan sosial.
  2. Optimalisasi peran WKRI dalam pendampingan keluarga, khususnya menghadapi tantangan anak-remaja, kesehatan keluarga, dan ketahanan iman.
  3. Penguatan kolaborasi antara gereja, pemerintah, dan organisasi masyarakat demi kesejahteraan bersama.

“Saya menyampaikan apresiasi mendalam. Dalam pelayanan di paroki, kampung, maupun kegiatan sosial, saudari-saudari telah menunjukkan wajah gereja yang penuh kasih dan pengharapan,” tutupnya. (via)