PLANG – kantor BMKG di Jalan Freeport Lama. (FOTO: ELISA/TIMEX)

TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Mimika menyebut Timika termasuk wilayah paling basah di dunia, tepatnya di Mile Point (MP) 50, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah dengan tingkat curah hujan tertinggi.

Kawasan tersebut berdasarkan data tahun 2019 diguyur hujan 12,143 milimeter sepanjang tahun.

Bahkan area di sekitar MP 50 Jalan Tambang Utama Freeport diguyur hujan rata-rata 329 hari dalam setahun.

Terkait predikat ini, BMKG Timika bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mendaftarkan area MP 50 sebagai daerah paling basah di dunia ke World Meteorological Organization (WMO) atau badan meteorologi dunia.

Aji Supraptaji Forester BMKG (FOTO: ELISA/TIMEX)

Aji Supraptaji Forester BMKG kepada Timika eXpress, Kamis (28/12) membenarkan hal itu, dan di bulan ini, rata-rata wilayah Indonesia sudah memasuki musim penghujan.

Kota Timika sendiri di luar dari wilayah permusiman biasanya curah hujan tetap tinggi (zoom).

Selain curah hujan masih cukup tinggi di Kota Timika dan sekitarnya, Timika termasuk wilayah paling basah karena diperkirakan hujan terjadi setiap hari dalam setahun.

“Ini karena Timika berada di tengah-tengah gunung dan laut sehingga pembentukan awan hujan sering terjadi pada siang dan sore hari. Dimana curah hujan pada sore hari terbilang cukup tinggi potensinya, dan biasanya diikuti petir yang terjadi karena awan Cumulonimbus (CB) sehingga menyebabkan hujan dalam intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang,” jelasnya.

Meski demikian, perkiraan wilayah perairan masih terpantau normal dengan ketinggian air cukup rendah, dan tinggi gelombang kisaran 0,5 sampai 1, 25 meter.

Adapun data ini diambil BMKG Timika dari balai di Jayapura karena untuk wilayah Timika sendiri belum ada BMKG perairan maritim.

Aji Supraptaji menambahkan, di Bulan Desember tinggi suhu di Timika mencapai 33.8 derajat celsius, dengan curah hujan tertinggi berada pada pertengahan tahun, yaitu Bulan Juni, Juli dan Agustus.

“Terkait prakiraan cuaca ini, kami BMKG Timika sering memberikan warning cuaca harian ke pihak Syahbandar pelabuhan Paomako dan radio pantai, ini guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” pungkasnya. (kay)