JAYAPURA, TIMIKAEXPRESS.id — Kepolisian Daerah (Polda) Papua menyatakan situasi keamanan di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan, berangsur kondusif setelah aksi demonstrasi yang sempat berujung anarkis.
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, di Jayapura, Kamis (23/10), mengatakan Polres Boven Digoel telah mengambil langkah cepat dan terukur untuk mengendalikan situasi agar tidak meluas menjadi gangguan keamanan.
“Awalnya aksi penyampaian aspirasi masyarakat di Tanah Merah, ibu kota Kabupaten Boven Digoel, berlangsung aman. Namun terjadi kesalahpahaman yang memicu kericuhan. Personel Polres segera mengendalikan situasi sehingga tidak meluas,” ujar Cahyo.
Ia menyebutkan, empat orang yang diduga sebagai provokator telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Tiga anggota Polres Boven Digoel terluka akibat terkena anak panah dan sabetan benda tajam saat mengamankan massa. Seluruh korban telah mendapat perawatan di RSUD Tanah Merah,” tambahnya.
Cahyo menegaskan, Polri menghormati hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat di muka umum sepanjang dilakukan secara tertib dan sesuai ketentuan hukum.
“Anggota Polri siap mengawal aksi yang damai, namun kami menolak segala bentuk tindakan anarkis yang justru merugikan masyarakat,” katanya.
Pihak kepolisian juga mengimbau warga agar tetap tenang, tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar, serta bersama-sama menjaga situasi keamanan yang kini telah kembali kondusif.
Kapolres Boven Digoel AKBP Wisnu Perdana Putra bersama Dandim 1711/BVD Letkol Inf Andry Christian masih memantau langsung situasi di lapangan. Aparat gabungan juga melakukan patroli dialogis guna mencegah potensi provokasi lanjutan.
Diketahui, aksi demonstrasi yang berlangsung pada Rabu (22/10) merupakan bentuk protes masyarakat terhadap beredarnya video pemusnahan atau pembakaran cenderamata berbentuk mahkota Cenderawasih oleh pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua di Jayapura. (*/ant)













Tinggalkan Balasan