WAMENA, TIMIKAEXPRESS.id — Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI memastikan pengawasan terhadap Taman Nasional Lorentz berjalan dengan baik dalam menjaga dan melindungi sumber daya alam (SDA) di kawasan tersebut.

Kepala Balai Taman Nasional Lorentz, Manuel Mirino, di Wamena, Kamis (6/11), mengatakan bahwa pihaknya menjalankan tugas pokok dan fungsi yang berfokus pada pengawasan, perlindungan, dan pemanfaatan kawasan.

“Pengawasan kami meliputi pengamanan, pemanfaatan, dan perlindungan SDA yang dilakukan secara rutin,” ujarnya.

Menurut Manuel, pola pengawasan lebih bersifat preventif, dengan menekankan pada komunikasi dan koordinasi bersama masyarakat lokal yang tinggal di sekitar kawasan taman nasional.

“Pendekatannya bukan strong enforcement, tapi menjaga hubungan baik dengan masyarakat agar upaya perlindungan berjalan efektif,” katanya.

Ia menjelaskan, dalam berbagai kegiatan pemberdayaan di dalam kawasan, Balai Lorentz selalu melibatkan masyarakat setempat.

Selain itu, pihaknya juga menangani pengendalian dampak kerusakan lingkungan, kebakaran hutan, serta pengelolaan berkelanjutan tumbuhan, satwa liar, dan jasa lingkungan non-komersial.

Taman Nasional Lorentz memiliki luas 2,4 juta hektare, mencakup 10 kabupaten di tiga provinsi, yakni Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

“Wilayah kerja kami berada di tiga provinsi tersebut, dengan cakupan sepuluh kabupaten di dalam kawasan taman nasional,” jelas Manuel.

Ia menambahkan, wisatawan yang datang ke kawasan Lorentz umumnya merupakan wisatawan minat khusus, seperti pendaki Puncak Trikora di Jayawijaya. Namun, aktivitas wisata tersebut masih terbatas menyesuaikan kondisi keamanan di lapangan.

Terkait insiden meninggalnya seorang wisatawan di kawasan Pegunungan Cartenz, Kabupaten Mimika, Manuel menegaskan bahwa kejadian tersebut murni musibah.

“Prosedur operasional telah dijalankan sesuai SOP. Korban berusia di atas 60 tahun, dan kegiatan wisata minat khusus tetap dibuka sesuai aturan,” pungkasnya.