TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) menyatakan bangga atas keberhasilan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) dalam mencetak dokter dan profesional asli Suku Amungme dan Kamoro melalui program beasiswa yang dibiayai perusahaan.

Direktur & Executive Vice President Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, empat putra-putri Amungme-Kamoro telah menyelesaikan pendidikan kedokteran di universitas-universitas Indonesia, dan beberapa lainnya masih menempuh pendidikan.

Terbaru, Aprilda Yulifa Thalia Thomas Karupukaro dikukuhkan sebagai dokter oleh Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta pada 4 November 2025, menjadi dokter perempuan Kamoro kedua dalam sejarah PTFI di Tanah Papua.

“Kami mengapresiasi kerja keras orang tua, keluarga, pihak sekolah, YPMAK, dan mitra yang berkontribusi sehingga kita sudah mulai melihat hasil dari investasi sosial PTFI,” ujar Claus.

Claus menyebut, program beasiswa bagi anak-anak asli Papua dari tujuh suku di Mimika ini telah berjalan hampir 30 tahun, dengan nama sebelumnya LPM-Irja dan kemudian menjadi LPMAK sebelum YPMAK.

Selama periode tersebut, 12.000–13.000 anak telah menerima bantuan dana di berbagai jenjang pendidikan, dari SD hingga universitas.

Selain dukungan pendidikan, PTFI dan YPMAK juga melakukan evaluasi kualitas pendidikan dasar dan pendampingan siswa SMA agar siap memasuki perguruan tinggi.

Pilihan jurusan diarahkan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pembangunan Kabupaten Mimika dan Tanah Papua.

“Kami berharap, tidak hanya dokter, tetapi juga banyak insinyur dari anak-anak Amungme-Kamoro dan tujuh suku lain untuk kembali membangun daerah,” jelas Claus.

PTFI membuka kesempatan bagi lulusan untuk bergabung dalam bisnis dan operasi pertambangan di Tembagapura, dengan kebutuhan jurusan pertambangan, geologi, mesin, elektro, sipil, dan lingkungan.

Selain itu, para dokter diharapkan kembali ke Mimika untuk melayani masyarakat, terutama di kampung-kampung terpencil.

Claus juga mendorong pemerintah daerah memberi kesempatan pendidikan spesialis agar muncul dokter spesialis dari Suku Amungme dan Kamoro.

“Ke depan, program beasiswa YPMAK juga akan diarahkan pada pendidikan vokasi dan sekolah kedinasan untuk menjawab kebutuhan dunia kerja,” tambah Claus. (*/)