Tobias Maturbongs (FOTO: Indri/TIMEX)

TIMIKA,TIMIKAEXPRESS.id – Mimika memiliki banyak peninggalan perang dunia kedua, masa penjajahan Belanda dan Jepang, yang bisa dimuseumkan untuk menjadi wahana pendidikan dan warisan sejarah.

Tobias Maturbong, Anggota Komisi A DPRD Mimika saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (1/8) mengatakan, peninggalan Belanda yang bisa dimuseumkan, seperti meriam di Kampung Kekwa.

“Orang pasti lupa jika di Kokonao juga ada masjid tertua, dan gereja Katolik pertama. Dengan demikian seharusnya banyak yang bisa diabadikan melalui gambar dan dipajang apabila Mimika sudah memiliki museum,” ungkapnya.

Dahulu kata Tobias, di Kampung Kekwa terdapat 5 meriam, namun seiring berjalannya waktu tiga meriam hilang dan pada Tahun 1960 tinggal dua meriam, satu meriam diletakkan menghadap ke Kokonau dan satunya lagi menghadap ke Australia.

Dua meriam itu, berada di laut, dan hanya bisa tampak saat air surut. Sayangnya saat ini tinggal satu meriam.

Oleh karena itu jika diinventarisir, seharusnya Mimika memiliki banyak peninggalan masa penjajahan.

“Bahkan kitapun memiliki bangkai pesawat  di Kekwa, karena dulunya ada airport pertama yang dibangun tentara Jepang,” jelas Tobias.

Lanjut Tobias, saat itu landasan pesawat di kampung Kekwa, juga menjadi bagian dari sejarah PT Freeport Indonesia.

“Dahulu Freeport gunakan airport di Kekwa untuk transportasi, pesawat mendatangkan karyawan, untuk membawa material, sampai ada Portsite, barulah transportasi Freeport pindah ke Portsite,” tuturnya.

Kata dia, semua gambar atau dokumentasi dari sejarah ini terpampang di museum milik Belanda.

“Kita bisa mengambil kembali dokumen sejarah Mimika dan Papua pada umumnya terpasang di Museum Belanda. Saya pernah melihatnya langsung, kalau ada museum, anak-anak muda bisa mengetahui Mimika pada masa lampau,” pungkasnya.(ela)