Perwakilan warga Jila menyerahkan pernyataan sikap kepada Ketua DPRK Mimika, Primus Natikapereyau di Gedung Serbaguna Kantor DPRK Mimika, Selasa (4/11) )FOTO: ISTIMEWA/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Sebanyak lebih dari 1.500 warga Distrik Jila, Kabupaten Mimika, masih mengungsi pasca penindakan terhadap kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) oleh aparat TNI, Sabtu (31/10).

Masyarakat setempat meminta agar pasukan TNI tambahan ditarik dari wilayah tersebut karena dianggap menimbulkan ketakutan dan trauma.

Aspirasi itu disampaikan perwakilan masyarakat Jila dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama anggota DPRK Mimika, TNI-Polri, serta pemerintah daerah di Gedung Serbaguna Kantor DPRK Mimika, Selasa (4/11).

Pertemuan tersebut diakhiri dengan penyerahan pernyataan sikap resmi masyarakat Jila.
Isi Pernyataan Sikap Masyarakat Jila:

1. Meminta pimpinan DPRK bersama Pemerintah Kabupaten Mimika segera meninjau kondisi keamanan masyarakat sipil di Distrik Jila.

2. Meminta Dandim 1710/Mimika menarik pasukan TNI tambahan dari Distrik Jila, karena kehadirannya dinilai memicu insiden penembakan.

3. Meminta DPRK, Pemkab Mimika, TNI, dan Polri mencari solusi agar peristiwa serupa tidak terulang dan aktivitas masyarakat kembali normal.

4. Meminta perhatian dan bantuan sosial bagi warga terdampak.

Perwakilan masyarakat, Oto Tsunme, menjelaskan bahwa warga dari tujuh kampung terpaksa mengungsi akibat trauma pascainsiden yang menewaskan satu anggota OPM.

“Meskipun tidak ada korban dari masyarakat, tapi mereka benar-benar trauma. Semua pelayanan kesehatan tutup, transportasi udara juga belum berjalan. Kami minta aparat TNI segera ditarik agar masyarakat bisa kembali ke kampung,” ujarnya.

Sementara itu, Ely Dolame menegaskan, masyarakat akan menunggu respons atas aspirasi mereka.

“Kami tunggu sampai ada jawaban. Kalau tidak, kami akan lakukan aksi lagi. Kasihan masyarakat yang masih mengungsi karena takut,” katanya.

Ketua DPRK Mimika, Primus Natikapereyau, menyampaikan apresiasi atas penyampaian aspirasi secara damai dan berjanji akan menindaklanjuti.

“Intinya, masyarakat Jila ingin hidup aman dan nyaman di kampung mereka. Kami akan koordinasikan aspirasi ini dengan Pemda Mimika, TNI, dan Polri,” ujarnya.

Mewakili Dandim 1710/Mimika, Kapten Kav Dolvie mengatakan pihaknya menampung seluruh aspirasi masyarakat dan akan meneruskannya ke komando atas.

“Semua masukan dari masyarakat akan kami sampaikan secara hierarkis kepada pimpinan di tingkat atas,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman menegaskan bahwa TNI-Polri tetap berkomitmen menjaga keamanan masyarakat di Distrik Jila sambil membantu pemerintah daerah menangani warga pengungsi.

“Kami siap membantu masyarakat di Jila. Soal permintaan penarikan pasukan TNI, akan kami teruskan ke pihak Dandim karena itu bukan kewenangan kami,” jelasnya.

Untuk diketahui, pada Sabtu (1/11), aparat TNI melakukan penindakan terhadap kelompok OPM yang terdeteksi di wilayah Distrik Jila.

Dalam peristiwa tersebut, satu anggota OPM dilaporkan meninggal dunia tertembak. (*/)