TIMIKA, TimeX
Berdasarkan haisl kajian dan penelitian yang dilakukan akademisi Universitas Negeri Papua (Unipa), tercatta ada sebanyak 9.373 anak-anak usai sekolah di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, belum bahkan tidak mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar (SD).
Petrus Yumte, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Mimika mengatakan, kenyataan miris ini terungkap dari hasil kajian Unipa, dimana kebanyakan anak-anak usai SD yang belum atau tidak sekolah itu menyasar di wilayah pedalaman, yakni pegunungan dan pesisir Mimika.
Kenyataan ini menjadi potret buram dunia pendidikan di Mimika, yang hendaknya
menjadi acuan bagi Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk menanggulanginya sekaligus introspeksi diri bahwa masih banyak hal terkait pendidikan belum dilaksanakan secara maksimal, bahkan ada yang terkesan dibiarkan.
“Ini tentu jadi instropeksi bagi kita bahwa masih ada banyak anak-anak di Mimika yang belum menikmati fasilitas pendidikan dengan baik. Jangankan fasilitas, merasakan sekolah dengan baik pun tidak,” ujar Petrus Yumte kepada Timika eXpress di Hotel Horison Diana, Rabu (24/7).
Menyikapi kesenjangan pendidikan yang terjadi, mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) ini menekankan kepada OPD terkait, yakni Dinas Pendidikan agar memperhatikan hal ini secara cermat dan cepat dengan mencari solusi yang tepat.
Menurut Petrus kerap ia disapa, Pemdan Mimika khususnya Dinas Pendidikan saat ini belum sepenuhnya konsen pada sektor pendidikan.
Padahal, sesuai amanat konstitusi, 20 persen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) wajib dialokasikan untuk sektor pendidikan.
“Ini artinya, dengan total APBD induk Mimika tahun 2024 sebesar Rp7,5 triliun, Dinas Pendidikan tentu mendapat alokasi anggaran yang tidak sedikit. Sayangya, permasalahan terkait pendidikan di Kabupaten Mimika dengan anggaran yang besar tak kunjung terselesaikan,” bebernya.
Seperti diberitakan sebelumnya, menanggapi masalah pendidikan di Mimika, Plt Bupati Mimika Johannes Rettob pun menyoroti kelemahan pendidikan di daerah ini ada di wilayah pedalaman Mimika.
Carut-marut pendidikan di wilayah pedalaman Mimika, Provinsi Papua Tengah sangat berbeda jauh dengan di pusat kota Timika.
Pasalnya, masih banyak anak usia SD yang seharusnya sudah bisa membaca tetapi masih belum bisa membaca, menulis dan menghitung.
Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti minimnya fasilitas dan kurangnya tenaga pendidik hingga kebijakan pemerintah setempat. (acm)







Tinggalkan Balasan