KUNJUNGI – Alice Irene Wanma, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika didampingi stafnya saat mengunjungi kawasan perusahaan kelapa sawit di Jalan Trans Nabire, Timika pada Jumat (28/6/2024) (FOTO: IST/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Mimika meninjau perkembangan perkebunan kelapa sawit milik PT Karya Bella Vita (KBV) di Jalan Trans Nabire, Mimika-Papua Tengah pada Jumat (28/6).
PT Karya Bella Vita merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit dan merupakan pemenang lelang Hak Pengusahaan Hutan dari PT PAL yang resmi dinyatakan pailit atau bangkrut.
Alice Wanma, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Mimika dalam kunjungan kerjanya menyampaikan terima kasih kepada PT KBV yang telah berinvestasi di Mimika.
Ia yakin PT KBV mampu menjawab semua permasalahan yang tidak bisa dilakukan perusahaan sebelumnya dan kini perkebunan kelapa sawit telah berada di tangan yang tepat.
“Ke depan, kami berharap dapat bekerja sama. Intinya koordinasi, apa pun disampaikan kepada kami dan laporan tetap disampaikan sesuai aturan, sehingga bisa terus kami pantau,” katanya.
Ia berharap, PT KBV dapat menyerap sebanyak-banyaknya tenaga kerja Orang Asli Papua (OAP) dan membangun fasilitas sekolah, tempat ibadah dan klinik di wilayah operasional PT KBV.
Sementara itu, Meidy Tilaar, Senior Manager sekaligus Pimpinan Perkebunan PT KBV menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Mimika atas kepercayaan yang diberikan kepada PT KBV untuk mengelola lahan eks perkebunan kelapa sawit dari perusahaan sebelumnya yang telah dimulai pada April 2022 lalu.
Ia menjelaskan, luas perkebunan kelapa sawit yang ditanam seluas 7.768 hektar dari 35.759 hektar Hak Guna Usaha (HGU).
Ia juga menyampaikan, saat ini fokusnya adalah merawat pohon kelapa sawit yang sudah ditanam, karena sejak ditanam tidak pernah dirawat, dan tinggi pohon saat ini berkisar 3-6 meter.
“Dari 7.768 hektare, yang sudah selesai baru 1.600 hektare, sedangkan target kami pabriknya bisa commissioning atau beroperasi tahun depan, tepatnya Bulan Juni atau Juli 2025. Artinya, kami juga harus siap untuk pasokan buahnya,” ungkapnya
Sekedar informasi, salah satu syarat beroperasinya PT BKV di Mimika adalah pembangunan pabrik yang saat ini sedang dilakukan.
“Kami tidak mau mendengar yang lama, intinya kami hadir membawa sesuatu yang baru,” katanya.
Ia melanjutkan, dari total lahan sawit yang ditanam seluas 7.768 hektare, 1.800 hektare merupakan lahan plasma untuk 4 Koperasi Unit Desa (KUD).
Jumlah pekerja saat ini sebanyak 471 orang dengan persentase pekerja OAP sebesar 93 persen, sedangkan upah bersih perkaryawan Rp 4 juta – Rp 6 juta per bulan.
“Bayarnya Rp10 ribu untuk satu pohon, sehari bisa menggarap 70 pohon,” ujarnya
Terkait pemanfaatan HGU seluas 35.759 hektare, saat ini pihaknya hanya fokus pada lahan seluas 7.868 hektare yang telah ditanami untuk pembukaan rumput dan pembersihan pelepah sawit.
“Setelah selesai, kami akan mulai membuka lahan dengan tetap menggunakan HGU,” tutupnya. (acm)
Tinggalkan Balasan