Awalnya Keberatan, Akhirnya Kagum Akan Tanah Papua
“Ada pepatah,tak kenal maka tak sayang, ini pas dialamatkan kepada sosok berparas cantik Conny Novita Sahetapy Engel, yang kini menjabat Kajari Mimika. Siapa sangka Conny kerap ia disapa mendapat promosi tugas baru ke Timika, Papua Tengah, yang olehnya tak ada gambaran. Berikut penuturan Conny”.
Conny Novita Sahetapy Engel (FOTO: GREN/TIMEX)
CONNY Novita Sahetapy Engel,S.H.,M.H resmi menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Mimika pada 12 Juni 2024 lalu.
Sebelumnya, ia tercengang karena mendapat promosi tugas ke daerah paling timur Indonesia, yang mungkin dalam benaknya tak terbayang, apalagi Papua yang unik dan identik, ini membuat adrenalin Conny berpacu.
Kepada Timika eXpress di ruang kerjanya, Senin (5/8/2024), Conny mengungkapkan isi hatinya, yang semula merasa keberatan bahkan sampai tidak mau datang ke Papua ketika ia ditunjuk dan mendapat promosi sebagai Kajari Mimika.
“Sebetulnya ketika saya diberikan kepercayaan sebagai Kajari Mimika, saya tidak mau datang ke Timika, bahkan ingin mengundurkan diri sebagai Kajari Mimika, karena harus meninggalkan Salmon Randeteru, suami serta dua buah hatinya di Kupang,” ujarnya.
Namun atas perintah pimpinan, wanita cantik asal Maluku yang awalnya keberatan, akhirnya membulatkan niat dan tekadnya datang ke Timika dan mengemban tugas sebagai Kajari Mimika.
Conny menggantikan Meilany,S.H.,M.H yang juga mendapat promosi sebagai Kajari Tarakan, Kalimantan Utara.
“Waktu saya tiba di Timika, saya yang awalnya keberatan, akhirnya kagum, dan dalam hati saya berkata, ternyata betul tanah Papua ini tanah yang diberkati Tuhan, karena di atasnya ada pohon, dan di dalamnya kaya akan mineral yang luar biasa. Sehingga kita harus mengelolanya secara baik,” ungkap Conny kagum.
Semua hayalan bahkan perasaan berat akan kerasnya kehidupan di Papua, ini semua berbalik 360 derajat setelah wanita berparas cantik kelahiran kota karang, Kupang, 13 April 1979, ini menginjakkan kakinya di tanah Amungsa bumi Kamoro.
Conny menuturkan bahwa semua jenjang karirnya bermula dari Kupang, NTT.
“Memang asal usul saya dari Maluku, tapi kedua orang tua saya sudah lama tinggal di Kupang, NTT sejak zaman Belanda. Sehingga saya mulai sekolah di SD Bakunase, Kupang. Begitu juga SMP dan SMA. Saya SMP Negeri 3 Kupang dan SMA Negeri 1 Kupang. Setelah itu lanjut kuliah S1 dan S2 di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang,” kisahnya.
Conny mengawali karier tugas dengan masuk kejaksaan pada 2002 dan menjadi jaksa pada 2005 di Kejaksaan Negeri Kupang.
“Jadi, saya baru pertama kali keluar dari NTT dan bertugas sebagai Kajari Mimika di Papua,” paparnya.
Conny dalam karier tugasnya pernah menduduki beberapa jabatan, mulai dari Kasubsi (Kepala Sub Seksi) dan Kasi (Kepala Seksi) termasuk semua bidang kejaksaan pernah dijabat, dengan jabatan terakhir sebagai koordinator pada Kejati NTT.
“Opa dan oma serta orang tua saya sudah lama tinggal di Kupang semenjak zaman Belanda. Orang tua saya pekerja swasta di Kupang. Saya anak ketiga dari empat bersaudara, buah perkawinan Maks Sahetapy dan Jeane Simahu. Dari pernikahan dengan Salmon Randeteru, kami dikaruniai dua orang putra, yang sulung sedang mengenyam pendidikan SMA di Malang, dan si bungsu SD kelas 3 di Kupang,” demikian Conny. (glt)
Tinggalkan Balasan