ASMAT, TIMIKAEXPRESS.id – Hari itu, Jumat (26/9), langit di Distrik Kolf Braza masih gelap ketika tim gabungan TNI dan Polri kembali menyusuri aliran sungai dari Kampung Binam menuju Ulakin.
Di tengah sunyi rimba Papua Selatan, mereka menjemput jenazah yang sempat hilang pasca penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Jenazah itu milik Indra Guru Wardana, seorang warga sipil yang sebelumnya diberitakan menjadi korban penembakan KKB pada Senin (22/9).
Sejak rumahnya dibakar, sosok Indra tak kunjung ditemukan. Pencarian sempat dilakukan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Kamis (25/9), namun nihil.
Hingga akhirnya, tim gabungan menemukan jasad Indra mengambang tak jauh dari pohon di pinggir sungai. Tubuhnya terikat pada mesin katinting — mesin perahu kecil yang lazim digunakan warga setempat.
Ikatan di perut dan dada menunjukkan dugaan kuat bahwa pelaku sengaja menyembunyikan korban, untuk mengaburkan jejak kekerasan yang mereka lakukan.
“Diduga jenazah sengaja diikat untuk menyulitkan pencarian,” ungkap Kapolres Asmat AKBP Wahyu Basuki, yang memimpin langsung upaya evakuasi.
Evakuasi berlangsung penuh kehati-hatian, sebab medan sungai di wilayah itu cukup ekstrem dan akses komunikasi terbatas. Jenazah Indra akhirnya berhasil dibawa ke Puskesmas Suator untuk dilakukan visum, sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Peristiwa penembakan yang menimpa Indra memicu gelombang kekhawatiran di kalangan tenaga pengajar dan paramedis yang bertugas di Distrik Kolf Braza dan sekitarnya.
Banyak dari mereka memilih mengungsi ke Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, karena tak lagi merasa aman.
Kapolres Wahyu menambahkan, pelaku penembakan diperkirakan berasal dari kelompok KKB yang sebelumnya beroperasi di Yahukimo dan diduga kuat telah bergeser ke wilayah Asmat.
Meski peristiwa ini menyisakan duka mendalam, evakuasi jenazah Indra setidaknya menjadi penutup dari pencarian yang penuh kecemasan.
Di tengah konflik yang belum reda, langkah kecil seperti ini menjadi pengingat bahwa nyawa warga sipil tetap harus dijaga dan dihormati. (via/ant)
Tinggalkan Balasan