SMELTER – Kebakaran di Fasilitas Pemisahan Gas Bersih Smelter PT Freeport Indonesia, Kawasan Ekonomi Khusus Gresik pada Senin (14/10) pukul 17.45 WIB, telah berhasil dipadamkan sepenuhnya. (FOTO: ISTIMEWA/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – PT Freeport Indonesia (PTFI) segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab kebakaran dan asesmen terhadap kerusakan yang terjadi setelah area aman untuk dimasuki.
Hal itu menyusul terjadinya insiden kebakaran di area kerja smelter PTFI, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur pada Senin (14/10/2024) pukul 17.45 WIB.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas menjelaskan lokasi kebakaran tepatnya berada di Fasilitas Pemisahan Gas Bersih.
Fungsi fasilitas ini antara lain sebagai rangkaian proses yang membersihkan gas buang dari zat berbahaya seperti sulfur dioksida (SO2), agar udara yang dibuang bebas dari kontaminasi gas berbahaya.
Fasilitas ini juga menyediakan gas bersih untuk proses konversi menjadi asam sulfat, mencegah korosi dan kerusakan pada peralatan akibat gas korosif.
“Secara umum, fasilitas Pemisahan Gas Bersih ini berperan penting untuk operasional yang ramah lingkungan,” kata Tony Wenas melalui rilis yang diterima Timika eXpress dari Corporate Communication (Corpcom) Freeport, Rabu (16/10/2024).
Tony menjelaskan pada awal 2024 PTFI telah melakukan semua tahapan commissioning, menjalankan beberapa kali tahapan pengujian dan sudah melewati tahapan trial and error selama beberapa bulan dari mulai bulan Juni.
“Namun memang ini adalah musibah. Kami mereview kembali seluruh proses agar tidak terulang lagi di seluruh area smelter. Kami terus bekerja sama dengan Chiyoda sebagai Engineering, Procurement and Construction Contractor untuk mereview semua hal secara detil dengan melibatkan para ahli baik dari PTFI, Freeport-McMoRan dan beberapa konsultan kami,” kata Tony.
Adapun dalam penanganan kebakaran di smelter, lanjutnya, Tim Tanggap Darurat PTFI bersama sejumlah lembaga dan perusahaan di sekitar smelter PTFI telah bekerja keras untuk mengatasi situasi ini. Seluruh karyawan telah dipastikan aman dan tidak ada cedera yang dilaporkan.
Keselamatan seluruh karyawan merupakan prioritas perusahaan. Kejadian ini tidak mengakibatkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemkab Gresik, Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim, segenap aparat keamanan, JIIPE, Petrokimia Gresik, Kawasan Industri Maspion, serta seluruh pihak yang telah membantu penanganan kebakaran ini,” kata Tony.
Seperti diketahui, pada Senin (23/9/2024) lalu telah dilakukan peresmian produksi katoda tembaga perdana dari smelter kedua PTFI ini, yang turut disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun prosesi penyalaan mesin perdana smelter tembaga kedua PTFI ini telah dilakukan pada Kamis, 27 Juni 2024 lalu.
Smelter di JIIPE Gresik ini digadang sebagai smelter tembaga single line terbesar di dunia, dengan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun.
Bersama dengan smelter pertama yang dikelola PT Smelting, kedua fasilitas ini akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, dan menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak per tahunnya.
Mulai bulan depan perusahaan berencana mulai memproduksikan emas dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) yang juga bagian dari smelter “raksasa” ini. Sekitar 50-60 ton emas akan dihasilkan dari pabrik emas tersebut.
Nilai investasi kumulatif untuk proyek yang menempati lahan 104 hektar ini mencapai US$ 3,7 miliar atau setara Rp 58 triliun. (*/)







Tinggalkan Balasan