Ipda Muhammad Yani (FOTO:GREN/TIMEX)
TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Semenjak dua bulan terakhir, tidak ada lagi penerbangan Pesawat Perintis rute Timika-Potowayburu, Distrik Mimika Barat Jauh ataupun sebaliknya, Potowayburu-Timika.
Kapolsek Mimika Barat Jauh, Ipda Muhammad Yani kepada Timika eXpress di Kantor Pelayanan Polres Mimika pada Rabu (9/10) mengatakan bahwa Pilot pesawat Asian One Air tidak mau mengambil risiko atas penerbangan yang dapat membahayakan nyawa penumpang, karena di ujung landasan terdapat pohon menjulang tinggi yang bisa mempengaruhi pendaratan pesawat.
“Penerbangan kesana terkendala, karena adanya beberapa pohon yang tinggi di ujung landasan. Pohon tinggi inilah yang menjadi dampak penerbangan dibatalkan kesana,” jelasnya.
Selain itu, Ipda Muhammad Yani mengungkap bahwa penerbangan itu sangat membantu pelayanan publik berupa tenaga medis, tenaga pengajar, termasuk aparat keamanan dan juga masyarakat yang beraktivitas ke Potowayburu-Timika maupun sebaliknya.
Walaupun demikian, pihaknya bersama Pemerintah Distrik Mimika Barat Jauh sudah berupaya melakukan peninjauan dan membicarakan masalah tersebut.
Selain itu, pihaknya bersama Pemdis setempat telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika untuk mengambil langkah guna mengatasi persoalan tersebut.
“Kami berharap sebelum pelaksanaan Pemilukada penerbangan kesana sudah bisa normal kembali,” harapannya.
Ipda Muhammad Yani pun mengaku selama ini hanya ada satu-satunya maskapai penerbangan yang melayani rute Timika-Potowayburu yaitu Asian One Air dengan jadwal penerbangan satu kali dalam seminggu.
“Jadi, dalam seminggu itu hanya ada satu kali penerbangan saja dari Timika-Potowayburu dan Potowayburu-Timika, yaitu setiap hari Senin,” katanya.
Ipda Muhammad Yani pun mengaku bahwa pihaknya sudah berupaya turun ke lapangan untuk menebang pohon dimaksud, tetapi pihaknya tidak menemukan pohon yang dimaksud tinggi tersebut.
“Masalah pohon yang tinggi, kami sudah upayakan untuk tebang, tetapi pada saat turun ke lapangan, kami tidak menemukan pohon yang disebut tinggi tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, fasilitas di bandara Potowayburu masih layak dan baik semuanya.
Sementara itu, logistik ataupun kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat masih terkendali berkat para pengusaha-pengusaha lokal yang mengangkut kesana melalui jalur laut.
“Logistik sejauh ini masih lancar dan terkendali, jadi masih aman,” pungkasnya. (via)







Tinggalkan Balasan