FOTO BERSAMA – Ketua KKM Kabupaten Mimika, Nur Andri, didampingi Penasehat KKM Mimika, Rudi Abdurrahman, saat memberikan keterangan di Jalan KH. Hajar Dewantara, Kamis (6/11). (FOTO: GREN/TIMEX)

TIMIKA,TIMIKAEXPRESS.id – Seorang perempuan yang mengaku sebagai pegawai negeri sipil (PNS) diduga melakukan perusakan warung gado-gado di Jalan KH. Hajar Dewantara, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Kamis (6/11) sekitar pukul 13.30 WIT.

Perempuan yang belum diketahui identitasnya itu datang ke lokasi menggunakan mobil Toyota Rush hitam, bersama sejumlah kerabat.

Ia memecahkan kaca etalase, mengobrak-abrik isi warung, merusak kursi, bahkan memblokade jalan dan membakar kayu serta sampah di depan warung tersebut.

Diketahui, aksi perusakan ini bukan yang pertama kali. Perempuan itu dilaporkan telah empat kali melakukan tindakan serupa karena merasa dilecehkan oleh pemilik warung beberapa waktu lalu.

Penasehat Kerukunan Keluarga Madura (KKM) Timika, Rudi Abdurrahman, menjelaskan bahwa peristiwa bermula sekitar 13 hari lalu ketika perempuan itu datang dan makan di warung tersebut.

Saat hendak ke toilet, istri pemilik warung mempersilakannya menuju toilet yang berada di bagian dapur.

Namun, perempuan itu disebut salah masuk ke pintu kamar tidur.

Di saat bersamaan, pemilik warung yang berada di dapur secara spontan menepuk pundaknya dan menunjukkan arah toilet sebenarnya.

“Colekan di pundak ini yang kemudian dianggap sebagai pelecehan. Perempuan itu langsung berteriak dan menuduh pemilik warung telah meremas payudaranya,” ujar Rudi kepada wartawan.

Peristiwa tersebut sempat memicu keributan dan ditangani oleh anggota Polsek Mimika Baru.

Pemilik warung sempat diamankan untuk mediasi. Dalam proses itu, perempuan bersangkutan dan keluarganya disebut menuntut uang denda sebesar Rp150 juta.

Pihak Polsek Mimika Baru kemudian meminta perempuan tersebut membuat laporan resmi ke SPKT Polres Mimika.

Namun, alih-alih membuat laporan, perempuan itu justru kembali ke lokasi dan meminta agar warung ditutup selama proses hukum berjalan.

“Hari ini dia datang lagi karena melihat warung masih buka. Akibatnya, etalase dipecahkan, isi warung diobrak-abrik, bahkan jalan sempat diblokade,” pungkas Rudi.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait perkembangan kasus tersebut. (via)