TIMIKA, TimeX – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya peningkatan standar keselamatan kerja di area operasional PT Freeport Indonesia (PTFI) pasca musibah longsor material basah di Grasberg Block Cave (GBC) pada September lalu.
Penegasan itu disampaikan Bahlil saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) II Partai Golkar Papua Tengah di Kabupaten Mimika, Jumat (7/11).
Ia menekankan agar PTFI menjadikan keselamatan karyawan dan kelestarian lingkungan sebagai prioritas utama dalam setiap kegiatan produksi.
“Longsor material basah ini menjadi perhatian serius. Saya minta PT Freeport untuk betul-betul mengevaluasi sistem drainase, pengelolaan air, dan stabilitas lereng di seluruh area operasional. Jangan sampai kejadian serupa terulang kembali,” tegas Bahlil.
Bahlil juga meminta PTFI untuk menghentikan sementara operasional di area terdampak langsung longsor, hingga proses pengecekan dan stabilisasi dinyatakan aman.
Ia menilai langkah tersebut perlu dilakukan guna mencegah risiko kecelakaan lanjutan, terutama pada musim hujan dengan curah tinggi.
“Keselamatan harus di atas segalanya. Cuaca ekstrem seperti sekarang bisa memicu longsor material basah, jadi evaluasi harus menyeluruh dan berbasis mitigasi risiko,” ujarnya.
Koordinasi dan Mitigasi Risiko
Menteri Bahlil juga mengingatkan pentingnya koordinasi antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut keselamatan dan lingkungan.
Ia berharap PTFI dapat terus menjalankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
“Kami berharap Freeport terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait. Operasional tambang harus memberi manfaat bagi masyarakat, tanpa mengorbankan keselamatan dan kelestarian lingkungan,” pungkasnya. (via)







Tinggalkan Balasan