FOTO BERSAMA – Kepala Disnakkeswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani, didampingi stafnya foto bersama masyarakat asli Papua penerima manfaat bantuan bibit itik di Kelurahan Kamoro Jaya (FOTO: ISTIMEWA/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Di sebuah halaman rumah sederhana di Kelurahan Komoro Jaya, Distrik Wania, deru suara anak-anak bercampur dengan suara itik yang baru saja datang.
Di sudut halaman, Maria, seorang ibu Asli Papua (OAP), menatap bibit-bibit itik yang baru diterimanya dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika. Senyum kecil terbit di wajahnya.
“Dulu kami hanya pelihara ayam seadanya. Sekarang dapat itik, semoga bisa jadi penghasilan tambahan,” ujar Maria lirih.
Jumat (26/9/2025), Maria adalah satu dari 138 Kepala Keluarga (KK) penerima 1.600 bibit itik yang dibagikan Disnakkeswan Mimika melalui program Dana Otonomi Khusus (Otsus).
Tak hanya bibit, mereka juga menerima obat, vaksin, dan bahan untuk membuat kandang seperti kayu dan paku.
Program ini bukan sekadar bagi-bagi ternak. Ada semangat memberdayakan, memandirikan, dan memperkuat ekonomi rumah tangga OAP di baliknya.
Kepala Disnakkeswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani, menegaskan bahwa bantuan ternak ini harus dipelihara agar berkembang biak, bukan untuk langsung dijual atau dikonsumsi.
“Tolong dipelihara dulu. Nanti anak-anaknya yang sudah besar bisa dijual atau dimakan. Tapi yang sekarang harus dipelihara agar jumlahnya bertambah,” kata Sabelina.
Sehari setelahnya, Sabtu (27/9), giliran 525 ekor entok disalurkan kepada warga Distrik Atuka.
Satu demi satu, pemerintah daerah berupaya menggerakkan masyarakat untuk mengelola potensi peternakan lokal.
Bagi Maria dan warga lain, bibit-bibit itik ini adalah lebih dari sekadar hewan ternak.
Ia adalah modal kecil yang bisa jadi penggerak ekonomi keluarga, penguat gizi anak-anak, dan bahkan simbol kepercayaan pemerintah terhadap masyarakat asli Papua.
“Semoga itik ini bisa berkembang banyak. Kami akan rawat baik-baik,” kata Maria penuh semangat.
Dengan bibit-bibit itik itu, kampung-kampung OAP di Mimika seperti mendapat energi baru.
Ada harapan yang tumbuh, bukan hanya dari suara anak-anak yang riang, tapi juga dari suara itik kecil yang bersahutan—pertanda awal perubahan menuju kemandirian dan kesejahteraan. (*/)
Tinggalkan Balasan