TEMBAGAPURA, TIMIKAEXPRESS.id – PT Freeport Indonesia (PTFI) membawa keluarga tujuh pekerja yang terjebak akibat longsor material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, untuk memperoleh informasi langsung terkait upaya penyelamatan yang terus dilakukan.

Keluarga pekerja tersebut kini berada di area kerja guna mendapatkan pembaruan terbaru mengenai situasi penyelamatan.

“Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar upaya penyelamatan ini dapat berhasil. Karyawan adalah aset utama kami, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati usaha kita semuanya,” ujar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, yang turun langsung untuk memantau proses penyelamatan.

Peristiwa ini terjadi setelah longsor material basah (wet muck) yang terjadi pada 8 September 2025 di tambang bawah tanah GBC, yang mengakibatkan tujuh pekerja terjebak. Tim Tanggap Darurat PTFI terus berupaya keras untuk menyelamatkan para pekerja yang terjebak di area yang terdampak.

Tony Wenas menambahkan bahwa pihaknya telah mengerahkan seluruh sumber daya untuk membuka akses menuju lokasi yang diduga menjadi titik keberadaan pekerja. Upaya tersebut melibatkan penggunaan alat berat, bor, dan drone. Meski demikian, proses penyelamatan terkendala oleh kondisi material basah yang masih aktif dan seringkali mengalami longsoran dalam jumlah besar.

“Fokus kami adalah keselamatan tujuh karyawan yang terjebak, serta seluruh karyawan di area kerja kami. Kami berkomitmen untuk melakukan yang terbaik, dan seluruh energi serta sumber daya kami kerahkan untuk penyelamatan ini,” lanjut Tony.

Menurut Tony, tantangan utama yang dihadapi tim di lapangan adalah volume material longsor yang jauh lebih besar dari perkiraan, yang membutuhkan waktu dan penanganan ekstra. Tim di lokasi juga masih berupaya memulihkan akses komunikasi di area terdampak.

PT Freeport Indonesia terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Tim Inspektur Tambang Kementerian ESDM, MIND ID, Freeport McMoRan, serta pemerintah Provinsi Papua dan Papua Tengah untuk mendukung kelancaran proses penyelamatan. (vis)