Otto Matamoa (FOTO: GREN/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Otto Matamoa (65) yang merupakan salah satu pasien katarak, menderita gangguan mata dan tidak bisa melihat selama 8 tahun sejak tahun 2016 lalu, akhirnya bisa melihat setelah mengikuti layanan kesehatan mata gratis yang diselenggarakan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) di Puskesmas Mapurujaya, Distrik Mimika Timur, Mimika- Papua Tengah pada 27 Maret 2024 lalu.

Layanan kesehatan mata gratis tersebut dilakukan dalam menyongsong hari ulang tahun (HUT) ke-57, tepatnya pada 7 April 2024 dengan mengusung tema “Berkarya untuk Indonesia”.

Otto Matamoa kepada Timika eXpress usai mengikuti kontrol mata di RSUD Mimika pada Sabtu (13/4) mengatakan dirinya sangat terharu, karena tidak bisa melihat selama 8 tahun, tetapi berkat bantuan PTFI, Pangansari Utama, para dokter dan Puskesmas Mapurujaya, akhirnya dirinya sudah bisa melihat dengan normal kembali.

“Saya mengalami gangguan mata atau mata buta itu dari Tahun 2016 ketika terkena benturan helm di kepala. Kepala saya memang tidak luka maupun sakit, namun setelah satu bulan kemudian mata saya mulai gangguan dan tidak bisa melihat sama sekali,” jelasnya.

Otto pun mengaku sudah beberapa kali mendatangi RSUD Mimika untuk melakukan pemeriksaan, tetapi gangguan mata yang dialaminya tak kunjung sembuh-sembuh.

Tetapiketikadirinyamengikutipengobatanlayananmata gratis yang diselenggarakanoleh PTFI, akhirnya Otto pun bisamelihatdengan normal.

“Saya sangat bersykur, sudah dapat melihat kembali. Terima kasih kepada PTFI, Pangan sari Utama, dan pihak lain, serta tim dokter dari Jakarta dan RSMM Caritas dan juga Puskesmas Mapurujaya yang telah membantu saya, sehingga saya sudah dapat melihat dengan normal kembali,” jelasnya.

Selain itu, Kepala Puskesmas Mapurujaya, Onna Bunga kepada Timika eXpress di RSUD Mimika mengatakan, pihaknya akan terus mendampingi 6 pasien gangguan mata tersebut hingga sembuh.

“Ada 6 pasien kami yang mengalami gangguan mata atau buta mata yaitu Amatus Emeyau, Polikarpus Paratowau, Markus Yemaro, Klara Perahamame, Viktor dan Otto Matamoa yang sudah melakukan skrining dan disharing oleh dokter, sehingga pada 5 April 2024 kemarin, kami terus mendampingi 6 pasien tersebut dalam melakukan operasi mata di RSMM Caritas Timika,” jelasnya.

Kemudian Kepala Puskesmas Mapurujaya terus mendampingi 6 pasien tersebut dalam melaksanakan kontrol pertama di RSMM Caritas pada 6 April 202,dan kontrol kedua di RSUD Mimika pada Sabtu (13/4).

“Memang kontrol nya harus di RSMM Caritas, namun pasien dari Mapurujaya ini lebih dekat dengan RSUD Mimika, sehingga kami meminta rujukan agar dilakukan kontrol di RSUD Mimika. Puji Tuhan, 6 pasien tersebut ada 5 OAP dan 1 non OAP semuanya memiliki jaminan kesehatan, sehingga mereka dilayani secara gratis,” jelasnya.

Lanjut Onna, kami terus mendampingi mereka, karena mereka adalah pasien lansia kami yang membutuhkan bimbingan dan pendampingan dari Puskesmas Mapurujaya. Masih ada satu kali kontrol lagi, namun kami akan menyesuaikan dengan jadwal dokter, sehingga kami akan terus mendampingi para pasien kami sampai selesai melakukan pemeriksaan.

“Puji Tuhan, saya sangat terharu sekali. Karena para pesien ini akhirnya sudah bisa melihat kembali dengan normal. Bapak Otto Matamoa mengalami gangguan mata dan tidak bisa melihat selama 8 tahun, sedangkan mama Klara Perahama memang tidak bisa melihat selama 4 tahun, tetapi Puji Tuhan dengan adanya kegiatan ini mereka semua sudah bisa melihat. Memang dari awalnya mereka di papah, dan akhirnya mereka sudah bisa berjalan sendiri, sehingga kami terus mendampingi mereka dalam proses pemulihan mata,” jelasnya. (glt)